Bacaini.ID, KEDIRI – Setyo Wahono, bakal calon Bupati Bojonegoro merupakan adik kandung Mensesneg Pratikno.
Setyo Wahono maju di Pilkada Kabupaten Bojonegoro 2024 berpasangan dengan Nurul Azizah yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro.
Sebelum digandeng Setyo Wahono, Nurul Azizah diketahui sempat mencoba maju melalui jalur perseorangan atau independent. Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah diusung koalisi 14 partai politik.
Yakni Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, PBB, PPP, PKS, PKB, Hanura dan NasDem. Kemudian juga partai non parlemen, di antaranya PSI, Gelora, Partai Buruh, dan Partai Ummat.
Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah akan melawan pasangan Teguh Haryono dan Farida Hidayati yang diusung koalisi PDI Perjuangan (PDIP) dan Perindo.
Berikut analisis pasangan calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro di Pilkada 2024, termasuk profil, kontroversi serta dukungannya.
Pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah (Pasangan Wannur)
Setyo Wahono adalah adik Mensesneg Pratikno. Ia telah mendaftar sebagai calon bupati dan berpasangan dengan Nurul Azizah sebagai calon wakil bupati.
Pasangan Setyo Wahono- Nurul didukung koalisi 14 partai politik, termasuk PKB yang sebelumnya mendukung calon petahana Anna Mu’awannah. Anna diketahui gagal maju di Pilkada 2024.
Pasangan Setyo Wahono – Nurul berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro dan siap menghadapi dinamika politik yang ada.
Pasangan Teguh Haryono – Farida Hidayati
Pasangan ini diusung koalisi PDIP dan Partai Perindo. PDIP memiliki 6 kursi di DPRD Bojonegoro, sedangkan Perindo memiliki dukungan suara yang signifikan.
Adanya dukungan dari dua partai besar memberikan legitimasi dan potensi bagi pasangan Teguh-Farida ini untuk bersaing dalam pemilihan.
Kontroversi
Kontroversi muncul terkait pemasangan spanduk dukungan untuk pasangan Setyo Wahono-Nurul di kantor Desa Kabalan, yang itu dianggap melanggar UU Pemilu dan UU Pemerintahan Desa.
Bawaslu Bojonegoro menyatakan akan melakukan investigasi terhadap dugaan pelanggaran yang dinilai dapat merusak legitimasi pemilu serta menimbulkan polarisasi politik di masyarakat.
Kontroversi lainnya adalah munculnya spekulasi penjegalan terhadap mantan Bupati Anna Mu’awannah di media sosial. Calon petahana itu pada akhirnya gagal maju di Pilkada 2024.
Gagalnya Anna Mu’awannah menimbulkan reaksi beragam dari publik dan netizen.
Dukungan dan Elektabilitas
Dukungan untuk Setyo Wahono: Dengan dukungan PKB dan 13 partai lain Wahono memiliki posisi yang kuat dalam kontestasi. Dukungan yang luas menunjukkan potensi elektabilitas yang tinggi, meskipun hasil survei spesifik mengenai elektabilitas belum tersedia.
Dukungan untuk Teguh Haryono: Meskipun hanya mendapat dukungan dari PDIP dan Perindo, hal itu justru menarik perhatian pemilih untuk lebih condong berpihak.
Kesimpulan
Pasangan Setyo Wahono- Nurul Azizah, dengan dukungan yang kuat dari koalisi partai, serta kontroversi yang ada, menunjukan dinamika yang menarik dalam Pilkada Bojonegoro 2024.
Kontroversi terkait pelanggaran hukum dan spekulasi politik juga menambah kompleksitas dalam proses Pilkada ini.
Sementara itu, pasangan Teguh Haryono- Farida Hidayati akan berusaha memanfaatkan dukungan partai mereka untuk bersaing secara efektif.
Penulis: Litbang Bacaini.ID