Bacaini.ID, JAKARTA – Prabu Revolusi dicopot dari jabatannya di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) setelah tiga bulan bertugas. Sebagai gantinya, Menteri Komdigi Meutya Hafid menunjuk Molly Prabawati sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM).
Berikut adalah profil Prabu Revolusi yang dirangkum dari berbagai sumber:
Prabu Revolusi adalah tokoh media dan pelayan publik terkemuka di Indonesia, yang sempat menjabat Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia. Ia memiliki latar belakang yang beragam dalam penyiaran, jurnalisme, dan akademisi.
Dr. Prabunindya Revta Revolusi, S.T., M.I.K., lahir pada 16 Juni 1980 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia telah memberikan kontribusi signifikan pada lanskap media di Indonesia dan beralih ke pelayanan publik, memegang posisi kunci di kedua sektor tersebut.
Karir dan Jabatan
- Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Agustus 2024 – November 2024)
- Komisaris, PT Kilang Pertamina Internasional (1 Februari 2024 – Sekarang)
- Pemimpin Redaksi iNewsTV (Februari 2022 – Desember 2023)
- Chief Operating Officer, BuddyKu (Oktober 2021 – Desember 2023)
- Dosen Jurnalisme dan Komunikasi, Universitas Paramadina (Sejak 2016)
- Juru Bicara dan Staf Khusus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (November 2020 – Awal 2021)
- Pembawa Berita Senior CNN Indonesia (2015 – 2019)
- Pembawa Berita Metro TV (Juni 2008 – April 2014)
Prabu menyelesaikan pendidikan Doktor Ilmu Komunikasi dan Studi Media di Universitas Sahid (Lulus 2022). Sebelumnya ia menempuh pendidikan Magister Ilmu Komunikasi Politik di Universitas Paramadina (Lulus 2007), dan memiliki gelar Sarjana Teknik Fisika dari Institut Teknologi Bandung (Lulus 2004).
Di dunia penyiaran, Prabu memiliki prestasi gemilang. Ia pernah menjadi nominasi Pembawa Berita Favorit, Panasonic Gobel Awards (2012) dan nominasi Pembawa Berita Terbaik, Indonesian Broadcasting Commission Awards (2016).
Editor: Hari Tri Wasono
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Hubungi redaksi Bacaini.ID jika ada yang perlu dikoreksi untuk penyempurnaan tulisan kami.