Bacaini.id, KEDIRI – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa produksi padi di wilayah Jawa Timur surplus. Secara year on year, September 2022 hingga September 2023, lebih produksi padi mencapai 9,23 persen.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat meninjau Pasar Murah Pemprov Jatim di Halaman Kantor UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Bapenda Provinsi Jawa Timur di Kediri, Jumat, 22 September 2023.
“Produksi padi kita year on year September 2022-2023 surplus 9,23 persen,” kata Gubernur Khofifah sore tadi.
Dengan produksi padi yang melimpah ini, lanjutnya, Jawa Timur mampu menyuplai sejumlah daerah di Indonesia. Terbaru, mereka juga mengirimkan produksi untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi Selatan.
“Dulu biasa Jawa Timur ini suplai hampir 80 persen logistik 16 Provinsi di Indonesia Timur di luar Sulsel. Sekarang Sulsel dari awal September sudah disuplai. Kemudian, dulu hampir semua provinsi di Sumatera tidak ada yang disuplai Jawa Timur, sekarang Riau dan Babel juga disuplai dari Jawa Timur,” paparnya.
Menurut Gubernur Khofifah, Food stasion DKI Jakarta selama ini juga sebagian besar menggunakan produk beras Ngawi. Termasuk pedagang beras Jawa Tengah yang banyak mengambil beras di Jawa Timur.
“Maka saya ingin menyampaikan kepada kita semua logistik yang Allah berikan, produktivitas cukup tinggi yang diberikan di Jawa Timur, maka kita harus berbagi dengan provinsi yang lain di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut untuk kebutuhan Jawa Timur sendiri, mantan Mensos RI itu memastikan aman. Masyarakat tidak perlu panic buying di tengah mahalnya harga beras yang dipengaruhi oleh tingginya harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) ini.
“Untuk menstabilisasi harga, kami akan menggelar pasar murah dan terus berkoordinasi dengan bupati wali kota supaya masyarakat bisa menjangkau untuk pemenuhan kebutuhannya,” tandasnya.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira