Bacaini.id, KEDIRI – Lembaga survei Poltracking Indonesia menyebut pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka unggul di hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Menyisakan empat kota yang setia mendukung Ganjar – Mahfud MD.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam siaran pers, Selasa, 6 Februari 2024 mengatakan, survei yang dilakukan pada periode 25 – 31 Januari 2024 memberi kemenangan mutlak pada pasangan Prabowo – Gibran.
Elektabilitas mereka di Jawa Timur mencapai 60,1 persen. Jauh mengungguli pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan elektabilitas 17.2 persen, dan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 14.9 persen.
“Dari total 38 kabupaten/kota, pemilih di 32 kabupaten/kota cenderung kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Pemilih di 4 kabupaten/kota cenderung kepada Ganjar Pranowo – Mahfud MD, dan pemilih di 2 kabupaten/kota cenderung kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar,” terang Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam siaran pers, Selasa 6 Februari 2024.
Elektabilitas Ganjar Pranowo – Mahfud MD unggul di empat kota/kabupaten, yakni Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kota Madiun. Keempat daerah ini dikenal sebagai basis ‘banteng’ dan menjadi lumbung suara kemenangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Sementara itu pasangan Anies Baswedan – Muhaimin tercatat unggul di Sampang dan Probolinggo.
Survei terhadap 8.000 responden dengan populasi survei warga Jawa Timur yang telah memiliki hak pilih ini juga menemukan hampir 80 persen publik merasa dekat atau berasosiasi dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Namun demikian, mereka justru tidak menempatkan pasangan Anies – Muhaimin sebagai prioritas pilihan, yang hanya memperoleh 15,3 persen elektabilitas. Dukungan tertinggi masih kepada Prabowo – Gibran sebesar 60,9 persen, dan pasangan Ganjar – Mahfud sebesar 21,7 persen.
Hanta Yuda menambahkan, Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu lumbung suara pada Pemilu langsung sejak 2004. Sekitar lebih 15 persen DPT (Daftar Pemilih Tetap) nasional berada di Jatim.
Hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Pertama, Jawa Timur menjadi daerah yang sangat kompetitif bagi para kandidat calon presiden-wakil presiden menuju 2024 ini. Tidak ada kandidat yang unggul secara mutlak pada peta elektoral di provinsi ini sehingga setiap kandidat melihat peluang menggaet banyak suara.
“Kedua, kultur masyarakatnya yang sangat dekat dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama menjadikan Jawa Timur perlu pendekatan khusus oleh kandidat agar mampu memenangkan hati para pemilih,” pungkas Hanta.
Penulis: Hari Tri Wasono