KEDIRI – Aksi seorang pemuda yang menghadang gerombolan pemotor dan memukuli mereka viral di media sosial. Polisi memperketat penjagaan di café lereng Gunung Wilis Kabupaten Kediri yang menjadi tempat nongkrong mereka.
Aksi koboi seorang pemuda yang menghadang para pemotor pelaku kebut-kebutan mengundang perhatian warganet. Diduga peristiwa itu terjadi di kawasan Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Dalam video yang direkam warga menunjukkan seorang pemuda berdiri di tengah jalan. Dengan membabi-buta pemuda itu melayangkan pukulan kepada seluruh pengendara motor yang jumlahnya sangat banyak.
baca ini Kerahkan 250 Pasukan Kapolresta Kediri Pimpin Pembubaran Balap Liar
Meski sendirian, pemuda itu tak terlihat takut sama sekali. Justru puluhan pemuda yang menggeber motor berusaha menghindari pemuda itu dengan meliuk-liukkan kendaraan. Tak ada satupun dari mereka yang berhenti untuk membalas.
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pemuda itu adalah warga setempat. Sedangkan para pemotor adalah pendatang yang dianggap menjadi perusuh karena menggeber kendaraan ugal-ugalan.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Semen, AKP Siswandi memberikan konfirmasi mengenai kejadian tersebut. Dia mengatakan kejadian viral yang terjadi sekitar pukul 14.00 sampai 16.00 WIB itu langsung ditindaklanjuti oleh anggotanya.
“Begitu ada informasi, anggota kami segera menuju TKP, kami beri imbauan dan segera kami bubarkan,” kata Siswandi kepada Bacaini.id, Senin 25 Januari 2021.
Untuk pelaku pemukulan yang terlihat di video tersebut, menurut Siswandi sedang ditelusuri dan didalami lebih lanjut. Sebab, apa yang terjadi secara nyata di TKP dan viral di medsos dikatakannya berbeda. Selain itu Polsek Semen juga tidak menerima laporan terkait kejadian tersebut.
Siswandi juga menjelaskan anak-anak tergabung dalam komunitas motor tersebut hanya berniat untuk nongkrong. Karena memposting di media sosial, sehingga memancing teman-temannya yang lain untuk menyusul dan akhirnya menyebabkan kerumunan.
“Masalahnya kendaraan mereka kebanyakan memakai knalpot yang tidak sesuai standar, jadi menimbulkan kebisingan dan mengganggu masyarakat sekitar,” tambahnya.
Lebih lanjut Siswandi juga mengungkap jalur yang dilewati oleh gerombolan anak motor tersebut tidak hanya masuk wilayah hukum Polsek Semen. Mereka awalnya berkumpul di cafe Wanus yang letaknya masuk wilayah Kecamatan Mojo.
Hal tersebut akan menjadi perhatian dan antisipasi anggota Polsek Semen. Koordinasi dengan Polsek Mojo dan juga Polresta Kediri akan dilakukan terkait penertiban kendaraan roda dua yang tidak sesuai standart. “Jadi perlintasan dari cafe 66 ini kalau naik itu sudah beda, ini jadi PR kami untuk antisipasi. Muspida Kecamatan Semen melalui Babinsa, Babinkamtibmas untuk membawahi desa masing-masing,” jelasnya.
Siswanto berharap kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Semen jika ada kejadian serupa untuk segera melapor petugas yang berwenang. “Jangan makn hakim sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pengelola cafe 66 mengatakan tidak tahu menahu acara yang dilakukan puluhan pengendara motor yang terlibat. Dia mengatakan gerombolan pemotor sudah menimbulkan kebisingan dengan menggeber gas motor sejak dari bawah menuju ke atas.
Hal itu yang menurutnya membuat masyarakat sekitar terganggu dan merasa geram. Padahal pihak oengelola cafe dan masyarakat sudah sepakat untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman, nyaman untuk semua pihak. “Tidak hanya menggeber gas motor dan knalpot modifikasi, mereka juga jamping-jampingan,” tutupnya.
Reporter: Novira Kharisma
Editor: HTW