Bacaini.id, KEDIRI – Paguyuban pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Kota Kediri sepakat untuk mendatangi Pemkot Kediri bersama-sama. Mereka menuntut pertanggungjawaban pemerintah akibat mandeknya renovasi alun-alun.
Ketua Paguyuban PKL Alun-alun, Soebagyo mengatakan, para pedagang sepakat untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemkot Kediri. Hal itu disampaikan dalam rapat bersama yang dihadiri hampir seluruh PKL alun-alun, Rabu malam, 6 Desember 2023.
“Teman-teman PKL sengaja saya kumpulkan. Di forum ini saya sampaikan kalau pembangunan alun-alun mandek,” kata Soebagyo kepada Bacaini.id.
Sebagai ketua paguyuban, Soebagyo belum menerima informasi langsung dari Pemkot Kediri terkait proyek itu. Selama ini ia mengikuti kabar tersebut dari media massa.
baca ini Kisah PKL Alun-alun Naik Level dari Jual Soto Menjadi Jual Motor
“Di sini kami mewadahi aspirasi teman-teman PKL yang akan kami sampaikan ke pemkot. Kalau benar sampai 2025, kami akan minta untuk kembali ke lapak lama, di Barat hotel. Kasihan, sekarang saja sudah banyak yang tidak jualan,” katanya.
Dalam pertemuan itu, sebanyak 63 dari total 97 pedagang yang hadir sepakat untuk meminta pertanggungjawaban Pemkot Kediri atas nasib mereka.
Jika tidak segera ada kepastian, mereka berencana menyalurkan aspirasi secara langsung ke pemkot. Karena sejak tanggal 1 Desember 2023 kemarin, lokasi proyek ditutup seng tanpa penerangan sedikit pun.
Tidak hanya soal omset, sejumlah PKL menilai bangunan Alun-alun Kota Kediri yang diklaim sudah mencapai 80 persen, nyatanya tidak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan. Termasuk penempatan lapak PKL yang tidak merata dengan adanya food court.
Penulis: Novira
Editor: Hari Tri W
Comments 1