Bacaini.ID, AMERIKA SERIKAT – Pidato Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu di sidang umum PBB Jumat (26/9/2025) tidak lagi didengarkan oleh delegasi sejumlah negara.
Saat Netanyahu mulai naik podium untuk berpidato, puluhan delegasi di sidang umum PBB memilih walk out, meninggalkan ruang sidang.
Aksi walk out di saat Netanyahu pidato di sidang umum PBB itu mendapat sambutan antusias dari para hadirin di balkon dengan memberi tepuk tangan meriah.
Dikutip dari Reuters, pada saat yang sama ribuan demonstran pro-Palestina memblokir lalu lintas di dekat Times Square di New York.
Dalam video sidang umum yang ditayangkan secara langsung oleh kanal resmi YouTube PBB, terlihat Netanyahu terdiam dengan wajah masam melihat banyaknya delegasi walk out sebelum ia berbicara.
Netanyahu Kecam Dukungan Negara-negara Barat pada Palestina
Dalam pidatonya, Netanyahu mengecam dukungan yang mengalir untuk kemerdekaan Palestina oleh negara-negara sekutunya.
Netanyahu menganggap, banyak pemimpin dunia menyerah di bawah tekanan media yang bias, konstituen Islam radikal, dan massa antisemit.
Dukungan pada kemerdekaan Palestina bagi Netanyahu adalah pesan yang dikirimkan oleh pemimpin-pemimpin dunia bahwa ‘membunuh orang Yahudi ada gunanya’.
Seperti yang telah diketahui, beberapa hari terakhir, para pemimpin Prancis, Inggris, Australia, Kanada, dan negara-negara lain telah mengakui negara Palestina tanpa syarat.
Namun, dengan semakin banyaknya negara yang bergabung mendukung kemerdekaan Palestina, justru menguatkan deklarasi pemerintah Israel untuk menghapus Palestina sebagai negara.
Palestina Tetap Banjir Dukungan
Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pidato Netanyahu ‘penuh dengan kebohongan dan kontradiksi yang nyata’.
Yang dilakukan Netanyahu dikecam sebagai upaya putus asa untuk membenarkan kejahatan perang dan tindakan genosida’.
Sementara itu, negara-negara Barat yang akhirnya memilih ‘merangkul’ Palestina merupakan bentuk kekecewaan atas tindakan di luar batas yang dilakukan oleh militer Israel dan keengganan Presiden AS Donald Trump mengendalikan Netanyahu.
Berbicara di PBB tak lama setelah Netanyahu, Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin yang mengakui Palestina menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai ‘pengabaian terhadap semua norma, semua aturan dan hukum internasional’.
Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dalam perang Gaza.
Israel menolak yurisdiksi pengadilan tersebut dan menyangkal melakukan kejahatan perang. Netanyahu dalam pidatonya pun membantah dan menyebutnya sebagai ‘tuduhan palsu genosida’.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif