• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, December 2, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

PGRI Trenggalek Tolak Guru Dijadikan Tester Makanan Program MBG

PGRI Trenggalek berpandangan kualitas makanan program MBG sepenuhnya jadi tanggung jawab BGN dan SPPG

ditulis oleh Editor
14 October 2025 19:54
Durasi baca: 3 menit
PGRI Trenggalek tolak guru dijadikan tester MBG

PGRI Trenggalek menolak guru dijadikan tester makanan program MBG (foto/ist)

Ringkasan Berita

  • PGRI Trenggalek menolak guru dijadikan tester makanan program MBG
  • PGRI menilai soal kualitas makanan program MBG menjadi tanggung jawab BGN dan SPPG
  • Peran guru dalam program MBG hanya memastikan jumlah siswa penerima manfaat

Bacaini.ID, TRENGGALEK – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Trenggalek menolak rencana pelibatan guru sebagai tester dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

PGRI menilai pengawasan terhadap kualitas makanan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mereka yang dianggap memiliki tenaga ahli.

Ketua PGRI Trenggalek, Catur Winarno mengatakan Pemkab Trenggalek sebelumnya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengontrol pelaksanaan MBG di setiap sekolah.

Dalam struktur Satgas tersebut, sejumlah guru memang dilibatkan sebagai penanggung jawab pelaksanaan program di sekolah masing-masing.

“Di beberapa sekolah sudah ada guru yang menjadi koordinator pelaksanaan distribusi MBG,” ujar Catur, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga: 23 SPPG di Trenggalek Tak Bersertifikat Bebas Laksanakan MBG

Namun, lanjutnya, peran guru sebagai koordinator MBG terbatas pada memastikan setiap siswa telah menerima makanan bergizi yang didistribusikan dari SPPG.

Para guru juga bekerja sama dengan perwakilan siswa di setiap kelas agar proses distribusi berjalan lancar.

“Jadi guru yang menjadi koordinator itu tidak akan terganggu tugas utamanya sebagai pendidik,” terangnya.

Baca Juga: Program MBG di Trenggalek Kacau, Wabup: Tak Bisa Komentar

Terkait wacana guru dijadikan tester makanan sebelum dikonsumsi siswa, Catur menegaskan penolakannya.

Menurutnya, hal itu tidak relevan karena di setiap SPPG dan BGN sudah ada tim gizi serta juru masak profesional yang bertanggung jawab terhadap mutu dan keamanan makanan.

“Jika guru harus menjadi tester program MBG, kami menolak. Kami meminta agar SPPG mengoptimalkan unsur yang sudah ada,” tegasnya.

Ia menambahkan, selama tim BGN dan SPPG bekerja secara optimal, kualitas makanan yang disajikan untuk siswa diyakini aman dan memenuhi standar gizi.

“Sudah ada tim gizi dan juru masak. Ketika tim bekerja maksimal, yakin tidak akan terjadi apa-apa,” imbuhnya.

Catur juga menilai pelaksanaan program MBG di Trenggalek masih perlu evaluasi berkala agar layanan terhadap siswa semakin baik.

“Kami mendorong agar evaluasi terus dilakukan, supaya pelayanan kepada siswa bisa ditingkatkan,” pungkasnya.

Penulis: Aby Kurniawan

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: bacaini.idberita Trenggalek terkinibgnguru PGRI TrenggalekMBG TrenggalekPGRI TrenggalekSPPG Trenggalektrenggalek
Advertisement Banner

Comments 2

  1. Pingback: Temuan Ulat di Menu MBG Trenggalek Bukan Pertama Kali – Bacaini.id
  2. Pingback: Warga di Trenggalek Minum Air Kotor Karena Tak Ada Pilihan – Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Zulhas Angkat Karung Beras di Lokasi Bencana, Warganet: Dalang Sok Jadi Pahlawan

Zulhas Angkat Karung Beras di Lokasi Bencana, Warganet: Dalang Sok Jadi Pahlawan

Universitas Indonesia Tangguhkan Kelulusan Bahlil

Banjir Bandang Renggut 604 Jiwa, Raja Juli dan Bahlil Diminta Bertobat

uban karena stres

Dampak Stres Sebabkan Tumbuh Uban Ternyata Bukan Mitos

  • orasi wali kota blitar

    Orasi Wali Kota Blitar di Tengah Unjuk Rasa Massa Ojol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 OPD Penerima DBHCHT 2025 di Kabupaten Blitar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tangis Bayi yang Dibuang di Blitar Dikira Suara Kucing Liar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist