Bacaini.ID, KEDIRI – Glass skin dan cloud skin sedang jadi tren kecantikan Korea. Pesonanya menarik perhatian dunia, termasuk Indonesia, utamanya kaum hawa.
Meski sama-sama mengutamakan kulit sehat dan glowing, glass skin dan cloud skin punya konsep dan teknik perawatan yang berbeda.
Glass Skin
Glass skin adalah tampilan kulit yang super mulus, bening, dan mengilap seperti kaca.
Untuk mendapatkannya, biasanya digunakan skincare berlapis-lapis (layering) yang fokus pada hidrasi maksimal dan perawatan menyeluruh.
Ciri khas glass skin adalah kulit licin tanpa pori terlihat, efek ‘basah’ dan bercahaya, skincare fokus pada pelembap, essence, serum, dan sheet mask.
Untuk seseorang yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia, kelembapan tinggi bisa membuat tampilan glass skin terlihat terlalu berminyak, apalagi untuk kulit berminyak atau kombinasi.
Namun bagi yang berkulit kering atau normal, glass skin bisa cocok asalkan produk yang digunakan ringan dan non-comedogenic.
Cloud Skin
Cloud skin merupakan tren baru yang memberikan efek glow lembut dan matte alami, dianalogikan seperti awan (cloud) yang halus.
Alih-alih terlihat basah, cloud skin cenderung memiliki tekstur blur dan bercahaya dari dalam.
Ciri khas cloud skin adalah kulit halus seperti filter, glow tipis yang natural, mengandalkan primer blur, foundation ringan, dan bedak halus.
Cloud skin dianggap lebih cocok untuk iklim tropis karena lebih tahan di cuaca panas.
Terutama untuk yang berkulit kombinasi dan berminyak.
Cloud skin tidak memerlukan lapisan skincare terlalu tebal dan tidak memberi kesan ‘minyak berlebih’.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif