Bacaini.id, MALANG – Yurbianto Basri (46), peserta lari maraton lintas alam bertajuk Matra Summits Challenge yang hilang di Gunung Arjuno, Malang, telah berhasil ditemukan. Survivor berhasil ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan selamat.
Survivor ditemukan di kawasan Cemorosewu, di atas Pos 4 jalur pendakian Gunung Arjuno, tepatnya di atas Alas Lali Jiwo. Sebelumnya, peserta lari maraton yang dilaporkan hilang sejak Sabtu, 2 Juli 2022 lalu telah mengirimkan sinyal SOS pada Senin malam, 4 Juli 2022.
Tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas Jatim langsung bergerak melakukan pencarian. Pencarian dimulai dari Posko Pendakian Gunung Arjuno di Lawang pada Selasa, 5 Juli 2022 sekitar pukul 16.30 WIB.
Kepala Tahura, R. Soerjo Ahmad Wahyudi mengatakan butuh waktu sekitar enam jam untuk sampai di titik koordinat yang dikirim oleh survivor. Dalam penyisiran lokasi, pihaknya memberangkatkan 57 personel gabungan.
Selama proses penyisiran, jalur pendakian ditutup sementara untuk memudahkan proses pencarian. Hingga akhirnya, tim SAR berhasil menemukan survivor dalam kondisi lemas dan kedinginan sekitar pukul 21.00 WIB.
”Survivor ditemukan selamat dan langsung dievakuasi turun,” kata Soerjo, Rabu, 6 Juli 2022.
Menurutnya, peserta lari maraton asal Jakarta Utara itu mengikuti kompetisi dalam keadaan tidak fit. Hingga kompetisi berakhir, dia belum juga sampai garis finish dan pada akhirnya dilaporkan hilang.
Dijelaskan bahwa peserta lari maraton lintas alam diwajibkan melapor di setiap pos yang disediakan. Namun, data Yurbianto yang tercatat sebagai peserta dikategori 116 kilometer dengan total elevasi 8.050 meter itu tidak ditemukan dalam laporan di pos Gombes.
”Sebagai peserta, harusnya dia melapor ke pos minum di Gombes, setelah dari puncak Arjuno,” imbuhnya.
Keramatnya Alas Lali Jiwo, Gunung Arjuno
Jalur pendakian Gunung Arjuno di kawasan Cemorosewu, tepatnya di atas Alas Lali Jiwo yang menjadi lokasi hilangnya Yurbianto memang dikenal sebagai lokasi yang dikeramatkan. Hilangnya pendaki Gunung Arjuno di jalur itu seringkali dikaitkan dengan hal mistis.
Cerita yang beredar di kalangan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, jalur tersebut kerap kali membuat pendaki kehilangan arah. Sesuai dengan nama Lali Jiwo yang dalam bahasa jawa berarti ‘lupa jiwa’.
Konon, di jalur itulah pendaki kerap hilang fokus, linglung sampai hilang ingatan hingga akhirnya tersesat dan bahkan hilang.
“Kalau orang itu sombong, kondisinya tidak fit, tidak konsentrasi atau kosong biasanya ada yang mendekati, diajak ngobrol sampai diajak ke suatu tempat terus tiba-tiba hilang begitu saja,” kata Kasman, warga Desa Wonorejo.
Mitos lain juga menyebutkan, menginjak akar mimang di Gunung Arjuno menjadi salah satu pertanda buruk. Selain itu warga setempat juga percaya, jika di kawasan pos pendakian utama di Desa Wonorejo tiba-tiba diselimuti kabut tebal dan hujan, biasanya menjadi pertanda adanya orang hilang.
“Dulu yang anak Pasuruan hilang itu juga gitu. Tapi semua itu juga tergantung kondisi fisik dan jiwa masing-masing. Paling tidak kalau fisiknya tidak fit tetapi masih ingat Tuhan, kalau hilang ya bisa selamat. Tapi memang tidak sedikit yang meninggal di sini (Gunung Arjuno),” terang Kasman.
Entah percaya atau tidak, tapi selama ini hal itu disebut memang kerap terjadi. Termasuk adanya akar mimang yang diduga memang tumbuh di hutan belantara Gunung Arjuno.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira