Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Dari sebanyak 1.439 lembaga koperasi yang ada di Kabupaten Tulungagung, hampir 50 persen diantaranya berstatus tidak aktif. Namun dari jumlah tersebut, potensi perputaran uang di koperasi tembus hingga triliunan rupiah.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan bahwa koperasi masih menjadi suatu usaha yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melalui koperasi, kegiatan ekonomi masyarakat dapat berjalan.
“Total anggota koperasi di Kabupaten Tulungagung sendiri mencapai 103 ribu orang. artinya koperasi ini masih dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Maryoto, Senin, 4 September 2023.
Diketahui, jumlah koperasi yang aktif dan sehat di Tulungagung hingga saat ini hanya sekitar 772 lembaga saja. Aktif dan sehat ini dalam arti masih melakukan kegiatan usaha serta rutin menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT).
“Koperasi yang aktif dan sehat supaya tetap dibina, sedangkan yang tidak aktif dan tidak bisa dibina, lebih baik dihentikan saja kegiatan usahanya,” tandas Maryoto.
Seperti yang disampaikan Bupati Tulungagung, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Tulungagung, Slamet Sunarto menyebutkan ada 772 koperasi berstatus aktif dari jumlah total 1.439 koperasi di Kabupaten Tulungagung.
“Sisanya sekitar 657 koperasi yang pasif. Mereka masih terdaftar, namun sudah tidak melakukan kegiatan usaha,” ungkap Slamet.
Hal itu sangat disayangkan, karena menurut Slamet, jika seluruh koperasi di Kabupaten Tulungagung aktif melakukan kegiatan usaha, maka potensi perputaran uang di koperasi bisa mencapai Rp1,1 Triliun.
“Tidak menutup kemungkinan, karena di Kabupaten Tulungagung ini ada lima jenis koperasi, yaitu Koperasi Produsen, Konsumen, Pemasaran, Simpan Pinjam dan Jasa,” sebutnya.
Disinggung soal koperasi yang pasif, Slamet mengungkapkan ada beberapa penyebab yang melatarbelakanginya, mulai dari adanya masalah manajemen juga kelembagaan.
“Kami akan terus melakukan pendampingan agar koperasi yang pasif bisa kembali aktif,” tekadnya.
Berdasarkan arahan Menteri Koperasi, lanjut Slamet, kedepan diharapkan koperasi bisa merambah ke sektor riil. Seperti sektor perikanan, pertanian hingga pariwisata.
“Jadi koperasi masih memiliki potensi besar untuk menggerakan ekonomi di masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira