Bacaini.id, TRENGGALEK – Hari wayang nasional jatuh setiap tanggal 7 November. Peringatan hari wayang nasional didasarkan pada pengakuan UNESCO terhadap wayang sebagai warisan budaya Indonesia.
Di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, peringatan hari wayang nasional mengingatkan pada wayang gaplek, yakni cemilan tradisional yang mulai tergerus kemajuan jaman. Sebagai jajanan, wayang gaplek telah tergeser oleh Korean Street Food.
Padahal wayang gaplek yang berbahan dasar ampas ketela dan diolah menjadi gamblong itu, pada masanya pernah menjadi jajanan favorit anak-anak.
“Namun kini wayang gaplek berangsur-angsur ditinggalkan,” tutur Musrini pembuat cemilan wayang gaplek Selasa (7/11/2023).
Sebagai bahan dasar wayang gaplek, gamblong tidak berdiri sendiri. Gamblong diracik dengan kunyit, bawang putih dan garam. “Cara masaknya diawali dengan dikukus kurang lebih 5 menit,” terang Musrini.
Lantas kapan pembentukan wayang? Kata Musrini usai dikukus. Saat masih hangat, gamblong yang sudah terbumbui itu dibentuk sesuka hati. Biasanya menyesuaikan dengan karakter perwayangan.
Untuk bahan sekilo gamblong, pembuat wayang gamblong bisa membuat sebanyak 25 karakter wayang. Setelah dikukus selama 5 menit, gamblong yang sudah berbentuk wayang dilanjutkan digoreng.
Menurut Musrini, bahan yang semakin sulit didapat yang menyebabkan jajanan wayang gaplek di Trenggalek menjadi langka. Banyak warga memakai gamblong untuk pakan ternak.
Selain itu juga kalah dengan munculnya beragam jajanan baru, terutama Korean Street Food. “Karena hari ini bertepatan dengan peringatan hari wayang nasional, kami membuat wayang gaplek sebagai klangenan,” pungkasnya.
Penulis: Aby
Editor: Solichan Arif