KEDIRI – Setelah sempat longgar beberapa saat, pembatasan aktivitas warga Kota Kediri kembali dilakukan. Polisi menutup ruas jalan dan tempat umum yang menjadi titik keramaian warga.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana mengatakan penutupan akses jalan umum dilakukan setelah melihat perilaku masyarakat yang mengabaikan dan meremehkan pandemi Covid-19. Malam ini, polisi menutup ruas Jalan Doho yang menjadi pusat perdagangan dan keramaian kota.
baca ini Awas Virus Corona dari Malaysia Masuk Kediri
“Kita melakukan beberapa pengalihan arus di beberapa ruas jalan di Kota Kediri, tujuannya agar mengurangi kerumunan massa,” jelas AKBP Miko Indrayana, Rabu (8/7/2020).
Menurut Miko, kerumunan massa seperti ini jika dibiarkan akan menambah angka penularan Covid-19 di Kota Kediri. Padahal pandemi corona di Kota Kediri belum berlalu.
baca ini Gawat Penyebaran Covid-19 Kota Kediri Naik Lagi
Karena itu malam ini anggota Satuan Lalu lintas Polres Kediri Kota menutup Jalan Dhoho, jalan taman Sekartaji, Taman Brantas, Jalan PK Bangsa, Jalan Sudirman, serta jalan H.O.S Cokroaminoto. Warga yang hendak melintas di jalan itu diminta mengambil jalur lain untuk mengurai kepadatan pengguna jalan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID -19 dr. Fauzan Adima M.Kes mengatakan masyarakat Kota Kediri mulai acuh dengan kondisi pandemi yang masih mengancam. Hal itu terlihat dari mulai banyaknya masyarakat yang memadati kawasan tertentu di Kota Kediri seperti Jalan Dhoho dan beberapa jalan lain.
“Yang kita khawatirkan terjadinya gelombang kedua, karena sudah landai sudah tidak ada kasus masyarakat sudah mulai abai, cuek, seolah meremehkan pandemi ini,” jelas Fauzan.
Gelombang kedua tersebut, kata Fauzan, kemungkinan besar akan terjadi jika masyarakat masih tetap seenaknya tidak menghiraukan aturan yang ada. Fauzan juga menyebut, masyarakat harus mempunyai kesadaran penuh akan virus yang telah menjalar ke puluhan ribu orang di Indonesia ini.
“Sesuai dengan apa yang dikatakan presiden, masyarakat harus mempunyai perasaan yang sama bahwa pandemi ini belum berakhir, dan saling menjaga dengan mematuhi protokol kesehatan,” pungkas Fauzan.
Hari ini Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengumumkan penambahan tiga orang positif terjangkit Corona di kotanya. Satu orang warga Kelurahan Mojoroto berjenis kelamin perempuan tertular suaminya yang bekerja di Surabaya.
Kasus kedua pria berusia 68 tahun dari Singonegaran yang bekerja Pasar Pahing dari klaster Banyakan. Sedang kasus ketiga laki-laki umur 49 tahun warga Kaliombo. “Saya berharap warga Kota Kediri tetap berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan,” kata Abu Bakar melalui akun instagram pribadinya.(*)