Bacaini.ID, KEDIRI – Ratusan perwakilan pengurus Nahdlatul Ulama seluruh Indonesia mengikuti Musyawarah Kubro Sesepuh Nahdlatul Ulama di Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu (21/12/2025). Mereka mendesak perlunya penyelesaian konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Forum musyawarah ini dihadiri 601 peserta secara langsung dan 546 peserta daring. Mereka mewakili 308 PWNU dan PCNU dari seluruh Indonesia, termasuk Mustasyar, Syuriyah, Tanfidziyah PBNU, pimpinan lembaga NU, dan pengasuh pesantren.
Juru bicara Musyawarah Kubro, KH Oing Abdul Muid atau Gus Muid mengatakan forum ini menyepakati tiga opsi penyelesaian permasalahan dan konflik yang terjadi di internal PBNU, yakni; Ishlah, pengembalian mandat, serta penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa.
“Peserta musyawarah meminta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Rais Am KH Miftakhul Akhyar untuk bertemu dan melakukan Ishlah. Sesuai kesepakatan, Ishlah diberi batas waktu hingga 3X24 jam mulai hari ini,” kata Gus Muid.
Jika opsi Ishlah ini gagal terwujud, peserta Musyawarah Kubro meminta kedua belah pihak untuk mengembalikan mandat kepada Mustasyar, agar selanjutnya dibentuk panitia Muktamar Luar Biasa.
“Opsi kedua meminta kedua belah pihak mengembalikan mandat ke Mustasyar, waktunya satu hari setelah batas waktu Ishlah selesai, ” terangnya.
Pilihan terakhir adalah menggelar Muktamar Luar Biasa sebelum pemberangkatan Jemaah Haji kloter pertama Indonesia. “Jika opsi pertama dan kedua gagal maka akan digelar Muktamar Luar Biasa, maksimal batas waktunya adalah pemberangkatan jemaah haji kloter pertama, ” pungkasnya.
Penulis: AK Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono





