Bacaini.id, SUMENEP – Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep Madura paling rendah se Provinsi Jawa Timur.
Dikutip dari laman jatim.bps.go.id, pengangguran terbuka Sumenep saat ini tersisa 1,71 persen.
Rendahnya angka pengangguran berbanding lurus dengan angka kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka kemiskinan di Sumenep saat ini tersisa 18,70 persen.
Dibanding tahun 2022, yakni 18,76 persen dan tahun 2021 sebesar 20,51 persen, angka kemiskinan di Sumenep pada tahun 2023 terbilang terus menyusut.
“Dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Konsumsi dan Pengeluaran (Modul KP), diketahui tinggal 18,70 persen,” kata Kepala BPS Kabupaten Sumenep, Ribut Hadi Chandra, Minggu (19/11/2023).
Ribut Hadi Chandra menjelaskan jika pengukuran angka kemiskinan dilakukan melalui pendekatan konsep kebutuhan dasar. Konsep itu, kata Chandra memungkinkan BPS memandang kemiskinan sebagai ketidakmampuan pada sisi ekonomi.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo berpandangan masalah kemiskinan merupakan problem bersama. Karenanya, menurunnya angka kemiskinan di Sumenep merupakan hasil jerih payah semua pihak.
“Berkat kerja sama dan kolaborasi semua pihak, baik dari kalangan pemerintah, stakeholder, dan sebagainya,” ungkapnya.
Dengan situasi yang ada saat ini Cak Fauzi begitu biasa disapa meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui bidang dan fokus pelayanan kerja masing-masing.
“Saya berharap semua OPD dan stakeholder terus berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan di Sumenep,” harapnya.
Diketahui, keberhasilan pemerintah setempat dalam menekan kemiskinan merupakan hasil dari terobosan-terobosan dan program yang telah direalisasikan.
Salah satunya ialah peningkatan kesejahteraan melalui ekonomi berbasis UMKM, dari yang bergerak di sektor kuliner, pertanian dan ketahanan pangan hingga wisata.
Penulis: Moh Iqbal
Editor: Solichan Arif