Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Di depan sebuah rumah sederhana di Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Tulungagung terpampang sejumlah kostum robot. Ternyata, kostum robot tersebut adalah hasil kreatifitas seorang laki-laki bernama Eko Purnomo.
Ditemui di kediamannya, mantan kuli bangunan itu mengatakan dari kostum robot yang dibuatnya, dia mampu menghasilkan pendapatan hingga jutaan rupiah. Apalagi hasil karyanya ini juga sudah tembus hingga pasar internasional.
Eko mengungkapkan, sebelum menekuni usaha pembuatan kostum robot, dulu dia bekerja sebagai kuli pembangun trotoar di jalan Malioboro, Yogyakarta sekitar tahun 2018 lalu. Di situlah dia melihat beberapa orang pengamen menggunakan kostum robot.
“Waktu itu saya lihat kok menarik, akhirnya saya coba membuatnya,” kata Eko kepada Bacaini.id, Kamis, 1 September 2022.
Eko mulai membuat kostum robot secara otodidak, hanya berbekal keterampilan dan keuletan. Sampai pada akhirnya, dia mampu menciptakan kostum robot berbahan busa hati.
Kostum robot yang pertama kali tercipta dari tangannya adalah super hero Iron Man. Kemudian kostum itu digunakannya untuk mengamen bersama istrinya di Tulungagung.
“Setelah itu iseng saja upload kostum robot yang saya buat ke media sosial dan ternyata banyak yang tertarik. Sampai akhirnya mulai banyak yang pesan kostum robot ke saya,” ingatnya.
Seiring berjalannya waktu, orderan kostum robot buatan Eko semakin banyak. Dia memutuskan berhenti mengamen dan lebih fokus menekuni usaha barunya membuat kostum robot. Bahkan saat ini pesanan kostum robot datang dari sejumlah daerah di Indonesia hingga mancanegara.
“Saya sudah pernah terima pesanan dari Bali, Kalimantan, Sumatera bahkan ada juga yang pesan kostum robot saya dari Malaysia dan Belgia. Pemasarannya hanya lewat medsos saja,” ungkapnya bangga.
Selama ini Eko paling sering membuat sekaligus menerima orderan kostum Iron Man atau robot-robot dalam film Transformer lainnya. Untuk satu kostum robot dijual dengan harga mulai dari Rp3.500.000 sampai Rp10.000.000.
“Harga tergantung tingkat kerumitannya. Kalau proses membuatnya, saya biasanya butuh waktu sekitar tiga minggu, paling lama satu bulan,” imbuhnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira