Bacaini.ID, KEDIRI – Lempengan tanah liat dari Mesopotamia mengungkapkan, manusia telah menghubungkan ungkapan emosi dengan menyebut bagian tubuh sejak 3000 tahun lalu.
Ungkapan “cinta di hati” adalah salah satu kalimat yang sudah ada sejak jaman itu.
Menghubungkan anatomi tubuh dengan perasaan atau kondisi emosi tertentu faktanya telah ada sejak ribuan tahun.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di iScience, para peneliti membuat katalog kata-kata untuk bagian tubuh dan emosi yang dipakai orang-orang yang tinggal di Mesopotamia antara tahun 934 dan 612 SM.
Wilayah Mesopotamia ini sekarang mencakup Mesir, Irak, dan Turki.
Para peneliti kemudian membandingkan kata-kata kuno yang terukir pada lempeng tanah liat dan artefak lain dengan ungkapan yang umum digunakan di zaman modern antara emosi dan bagian tubuh.
Hasilnya, area tubuh tertentu masih digunakan dalam konteks yang sama di zaman modern. Misalnya, hati sering kali disebutkan untuk ungkapkan emosi positif seperti cinta, kebanggaan, dan kebahagiaan.
Orang-orang zaman dahulu yang hidup di Kekaisaran Neo-Asyur juga cenderung mengasosiasikan perut dengan perasaan sedih dan tertekan.
Namun tidak semua istilah memiliki makna yang sama hingga kini. Misalnya, kaum Neo-Asyur mengasosiasikan kemarahan muncul dari kaki.
Sulit untuk menguraikan dari mana asal mula asosiasi emosional tertentu atau bagaimana hal tersebut dapat menular dari satu populasi ke populasi lainnya.
Para peneliti menduga, menyebarnya istilah ini melalui teks, agama, atau praktik budaya yang sama.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif