MALANG – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memutuskan untuk memperpanjang penutupan total kegiatan pendakian Gunung Semeru hingga 31 Maret 2021. Keputusan tersebut sebagaimana tertuang dalam surat pengumuman BB-TNBTS bernomor PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020 tertanggal Rabu, 30 Desember 2020.
Sebelumnya, pendakian Gunung Semeru ditutup total karena mengalami kebakaran di beberapa titik pada September 2019. Tak lama berselang, penutupan kembali diperpanjang usai pandemi Covid-19 menyebar ke Indonesia sekitar Maret 2020.
Kemudian, BB-TNBTS membuka pendakian Gunung Semeru di era new normal pada 1 Oktober 2020. Tak berlangsung lama, penutupan dilakukan kembali sejak 29 November 2020 setelah aktivitas Gunung Semeru meningkat dan terjadi erupsi pada 1 Desember 2020.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BB-TNBTS Agus Budi Santosa mengatakan, penutupan total tersebut bukan tanpa sebab, melainkan karena mempertimbangkan kondisi cuaca sebagaimana prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso.
Disebutkan bahwa BMKG memperkirakan ada peningkatan curah hujan dalam jangka waktu lama. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi badai di Gunung Semeru yang tentunya dapat membahayakan keselamatan para pendaki.
”Kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total untuk sementara waktu hingga 31 Maret 2021. Pertimbangannya sebagaimana prediksi BMKG itu,” kata dia dalam keterangannya.
Agus menjelaskan penutupan sejatinya sudah dilakukan sejak 29 November 2020 yang tertuang dalam surat pengumuman BB-TNBTS bernomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020. Penutupan tersebut karena berdasarkan laporan Pos Gunung Api (PGA) di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang ada peningkatan aktivitas Gunung Semeru per Sabtu, 28 November 2020.
Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa mengalami erupsi dan mengeluarkan lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat hingga 21 Desember 2020.
Dengan demikian, kurang lebih Gunung Semeru akan mengalami penutupan kegiatan selama 123 hari. Terhitung sejak 29 November hingga 31 Maret 2020 mendatang. Dimungkinkan, pendakian Gunung Semeru baru akan dibuka kembali pada 1 April 2020. ”Penutupan ini (pendakian Gunung Semeru) juga dalam rangka memulihkan atau revitalisasi ekosistem di Gunung Semeru,” ujarnya.
Penulis : Moh Badar Risqullah
Editor : Karebet