Bacaini.id, KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri memberikan pembinaan kepada ratusan tutor Qur’an Massive (Qurma). Kegiatan ini dilakukan untuk mengasah skill para tutor sekaligus memastikan kualitas program Qurma tetap terjaga.
Sejak dilaunching oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar tahun 2019 lalu, program Qur’an Massive sudah banyak diterima oleh masyarakat. Terbukti di tahun 2022 sebanyak 1198 partisipan tercatat dalam program ini.
Digawangi oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat, pembinaan kepada 140 tutor Qurma dan 46 koordinator kelurahan ini terselenggara selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 28-30 Januari 2023 di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.
“Ada tiga materi pembinaan, yakni Khat, Tilawah dan Tarjim sebagaimana fokus utama dari program Qur’an Massive ini,” kata Ahmad Jainudin, Kepala Bagian Kesra Kota Kediri, Senin, 30 Januari 2023.
Jainudin menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mendaulat pemateri yang ahli dibidangnya untuk memberikan pembinaan maksimal kepada para tutor Qurma. Pembinaan bidang Khat diisi oleh Agus Suharmadji, Tilawah oleh Ibnu Hajar Anshori dan Tarjim oleh Abdul Wajid Rokhim.
Menurutnya, selain untuk memastikan kualitas program dan kompetensi tutor, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyamakan persepsi serta kurikulum ajar, sehingga ketika program ini dimulai kembali, dapat sesuai dengan target.
“Tahun 2023 ini rencananya Qurma akan dimulai kembali pada bulan Februari mendatang. Jadi sebelum itu, kami persiapkan dulu para tutor dan korkelnya, sehingga ketika nanti program dimulai kembali sudah siap dan matang,” terangnya.
Dengan kompetensi tutor yang semakin baik dan kurikulum program yang matang, Jainudin berharap target dari program yang mulia ini dapat tercapai dengan maksimal. Melalui program ini, pihaknya memiliki tujuan untuk menggali bibit-bibit unggul Kota Kediri.
“Utamanya dalam bidang ilmu Al-Qur’an, sehingga kedepannya jika ada lomba-lomba seperti MTQ nasional, Kota Kediri sudah siap dengan perwakilannya,” imbuhnya.
Salah satu upaya untuk menjaring lebih dalam bibit-bibit unggul Qur’ani, pihaknya akan mensosialisasikan program Qurma lebih luas lagi. Untuk itu dilakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan agar tersampaikan kepada peserta didik SD dan SMP di Kota Kediri.
Lebih lanjut, Jainudin menyebutkan syarat untuk menjadi partisipan Qurma diantaranya berusia 6-13 tahun, warga Kota Kediri dan sebelumnya sudah terdaftar sebagai santri TPA/TPQ di wilayah kelurahannya.
“Jadi pendaftaran bisa langsung ke spot Qurma di masing-masing kelurahan. Saat ini satu kelurahan berisi satu spot, namun kedepan tidak menutup kemungkinan jika semakin banyak peminatnya, akan kami tambah spotnya,” tandasnya.**