Bacaini.id, KEDIRI – Sejak dibuka beberapa hari lalu, Taman Brantas Kota Kediri mulai diserbu pengunjung. Meski sebatas uji coba, pembukaan kembali sejumlah taman kota diharapkan bisa mengobati kerinduan warga Kediri menikmati fasilitas umum.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengizinkan pembukaan taman kota untuk umum sejak tanggal 1 Desember 2021. “Taman sudah mulai kita uji coba untuk buka. Saya minta pengunjung untuk selalu melakukan protokol kesehatan dan aturan yang sudah ditetapkan. Kita harus bersama-sama menjaga Kota Kediri tetap berada di level 1. Agar nantinya segala aktifitas dan perekonomian dapat berjalan lancar,” kata Wali Kota Kediri Abudullah Abu Bakar, Senin, 6 Desember 2021.
Melihat antusiasme warga Kota Kediri yang berkunjung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Anang Kurniawan langsung memantau pelaksanaan protokol kesehatan di Taman Brantas pagi tadi.
“Alhamdulillah dengan dibukanya taman ini, animo masyarakat baik masyarakat lokal maupun di luar Kota Kediri banyak sekali berdatangan. Bahkan tadi ada pengunjung WNA yang mengaku dari Prancis datang ke sini,” kata Anang Kurniawan.
Penerapan protokol kesehatan di tempat ini benar-benar ketat. Sebelum memasuki area taman, pengunjung diwajibkan memakai masker. Di depan pintu masuk juga terpasang scan barcode peduli lindungi, serta tempat cuci tangan. “Pengunjung yang tidak memakai masker kita larang masuk,” tegas Anang.
Anang menambahkan, untuk saat ini ada tiga taman yang diujicoba dibuka, yakni Taman Brantas, Taman Kelurahan Ngronggo, dan Taman Kelurahan Tempur Rejo. Selain penerapan prokes, DLHKP juga memberlakukan pembatasan jam buka, yaitu mulai dari pukul 07.00 WIB-18.00 WIB. Termasuk jumlah kuota pengunjung dibatasi hingga maksimal 150 orang.
Dari tiga taman yang sudah dibuka saat ini, Taman Brantas paling banyak dikunjungi warga. Ini karena lokasi taman yang dekat dengan pusat kota, dan ada view Sungai Brantas serta dan jembatan. “Ada juga play ground bersepeda bagi anak-anak,” kata Anang.
Untuk menjaga penerapan prokes, DLHKP menempatkan 12 petugas di setiap taman yang dibagi menjadi tiga kali pergantian antar waktu.
Pembukaan taman ini disambut antusias warga, salah satunya Novi Ubaidillah, ibu rumah tangga asal Campurejo Kota Kediri. Dia sudah lama merindukan bermain di taman kota bersama anak-anaknya. “Alhamdulillah sudah dibuka kembali,” katanya.
Taman kota, menurut Novi, menjadi ajang rekreasi yang murah dan sehat. Anak-anak juga bisa teralihkan setelah berkutat dengan gadget selama pembelajaran daring.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: Budi Sutrisno