Bacaini.id, KEDIRI – Pembukaan Swalayan Super Indo di Jalan Hasanuddin, Kota Kediri diwarnai aksi unjuk rasa. Massa menuntut swalayan itu ditutup karena tidak mengantongi izin pendirian bangunan.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan bertepatan dengan pembukaan Super Indo pagi tadi, Kamis, 24 November 2022 membuat karyawan dan pengunjung panik. Kedatangan aparat Polres Kediri Kota ke lokasi tak mampu meredam massa yang protes.
“Kami menuntut swalayan ini ditutup. Pihak swalayan tidak melibatkan warga lingkungan sekitar, sehingga kami anggap ada penyalahgunaan atau bahkan pemalsuan dokumen perizinan,” kata Tomi Ari Wibowo, koordinator aksi di depan swalayan Super Indo.
Menurutnya, keberadaan swalayan ini akan mengancam pedagang kecil yang ada di sekitarnya. Apalagi keberadaan Super Indo tak jauh dari pasar tradisional.
baca ini Pemkot Kediri Pastikan Pendirian Super Indo Sesuai Aturan
Aksi sempat memanas saat polisi berusaha menghadang massa yang berusaha masuk ke area swalayan. Sempat terjadi dorong-dorongan dan adu mulut antara pendemo dengan penanggungjawab Super Indo.
Head of Corporate Affairs Super Indo, Priyo Dwi Utomo menegaskan jika pendirian bangunan sudah sesuai prosedur dan rekomendasi dari Pemerintah Kota Kediri. “Tentu saja sudah sesuai prosedur sampai perizinan tingkat bawah. Kami juga mengikuti arahan dari pihak kelurahan,” terang Priyo saat menemui pendemo.
Massa sempat membakar ban di depan swalayan sebelum meninggalkan lokasi. Mereka mengancam akan berunjuk rasa kembali sampai swalayan itu ditutup.
Penulis: Novira Kharisma
Tonton video:
Comments 1