• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, June 3, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Pembuat Peti Mati Kewalahan Layani Korban Covid 19 di Kediri

ditulis oleh redaksi
11/07/2021
Durasi baca: 2 menit
546 5
0
Pembuat Peti Mati Kewalahan Layani Korban Covid 19 di Kediri

Pembuat peti mati kewalahan layani permintaan rumah sakit untuk korban covid 19. Foto: Bacaini/Novira

Bacaini.id, KEDIRI – Banyaknya korban meninggal akibat terpapar Covid-19 membuat produsen peti mati di Kediri kewalahan. Setiap hari mereka dipaksa membuat peti mati untuk mengubur jasad pasien Covid 19 di kota dan Kabupaten Kediri.

Dela Juang Pratama, pembuat peti mati di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri mengaku membuat sedikitnya 10 peti mati setiap hari. Padahal biasanya butuh waktu 15–30 hari untuk menjual dalam jumlah sama.

“Kita biasa simpan stok 10 peti itu paling 15 hari sampai satu bulan baru habis. Sekarang untuk bikin stok aja sudah tidak bisa, 10 peti itu satu hari juga kurang karena permintaan memang sangat banyak,” kata Juang kepada Bacaini.id, Sabtu 10 Juli 2021.

Sejak menekuni profesi pembuatan peti mati selama 21 tahun, baru kali ini Juang merasakan kewalahan. Meski menguntungkan dari segi bisnis, namun dia prihatin dan sedih karena banyaknya kematian akhir-akhir ini.

Rumah produksi peti matinya sudah digandeng oleh rumah sakit di kota dan Kabupaten Kediri. Sejak pandemi berlangsung, Juang memproduksi peti mati untuk pasien meninggal di RSUD Gambiran, RS Muhammadiyah, dan RS Baptis.

“Sekarang tambah lagi dari rumah sakit HVA Pare dan RSUD SLG. Pernah dalam satu hari orderan 15 unit dari Gambiran, 10 unit lagi dari HVA. Bagaimana bisa bikin stok, baru satu peti jadi langsung dikirim,” terang Juang.

Untuk memenuhi orderan yang datang, jumlah karyawan yang merupakan tetangga di lingkungannya harus ditambah. Total ada 10 orang yang saat ini bekerja membuat peti mati.

“Permintaan meningkat 70 persen, dari sebelumnya yang hanya melayani gereja, lingkungan, dan rumah sakit non Islam,” imbuhnya.

Menurut dia, tidak ada perbedaan khusus dari segi bentuk dalam membuat peti mati pasien Covid 19 dan jenazah pada umumnya. Semuanya terbuat dari papan dan triplek yang diplitur. Setiap peti mati ditambahkan aluminium foil di dalamnya.

Penggunaan aluminium foil untuk mencegah agar tidak ada celah yang bocor. Butuh waktu 1 jam untuk membuat satu unit peti jenazah dengan ukuran panjang 190 cm dan lebar 50 cm.

Meski kewalahan, dia selalu berusaha menyanggupi setiap permintaan peti jenazah yang datang. Terlebih jika permintaan dari rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Tidak dipungkiri produksi yang meningkat secara otomatis juga berpengaruh pada meningkatnya omset penjualan. Untuk itu selama pandemi Juang memberikan harga khusus dengan nominal yang enggan disebutkan.

“Untuk harga satu unit peti biasanya sekitar Rp 1.350.000 – Rp 1.500.000. Selama pandemi kita berikan harga khusus yang lebih terjangkau, sebagai rasa kemanusiaan dan keprihatinan kepada tenaga kesehatan di rumah sakit,” katanya.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Covid-19kabupaten kedirikota kediripeti mati
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Polresta Kediri Gulung 23 Sindikat Peredaran Narkoba

Polresta Kediri Gulung 23 Sindikat Peredaran Narkoba

Profesi Yang Ketiban Rezeki Saat Idul Adha di Kediri

Profesi Yang Ketiban Rezeki Saat Idul Adha di Kediri

Pemkab Trenggalek Luncurkan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Pemkab Trenggalek Luncurkan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

  • Jaksa Tangkap Kakak eks Bupati Blitar Terkait Kasus Korupsi

    Jaksa Tangkap Kakak eks Bupati Blitar Terkait Kasus Korupsi

    643 shares
    Share 257 Tweet 161
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15302 shares
    Share 6121 Tweet 3826
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16575 shares
    Share 6630 Tweet 4144
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10856 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4959 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112