• Login
  • Register
Bacaini.id
Monday, September 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Pembuat Peti Mati Kewalahan Layani Korban Covid 19 di Kediri

ditulis oleh redaksi
11/07/2021
Durasi baca: 2 menit
548 6
0
Pembuat Peti Mati Kewalahan Layani Korban Covid 19 di Kediri

Pembuat peti mati kewalahan layani permintaan rumah sakit untuk korban covid 19. Foto: Bacaini/Novira

Bacaini.id, KEDIRI – Banyaknya korban meninggal akibat terpapar Covid-19 membuat produsen peti mati di Kediri kewalahan. Setiap hari mereka dipaksa membuat peti mati untuk mengubur jasad pasien Covid 19 di kota dan Kabupaten Kediri.

Dela Juang Pratama, pembuat peti mati di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri mengaku membuat sedikitnya 10 peti mati setiap hari. Padahal biasanya butuh waktu 15–30 hari untuk menjual dalam jumlah sama.

“Kita biasa simpan stok 10 peti itu paling 15 hari sampai satu bulan baru habis. Sekarang untuk bikin stok aja sudah tidak bisa, 10 peti itu satu hari juga kurang karena permintaan memang sangat banyak,” kata Juang kepada Bacaini.id, Sabtu 10 Juli 2021.

Sejak menekuni profesi pembuatan peti mati selama 21 tahun, baru kali ini Juang merasakan kewalahan. Meski menguntungkan dari segi bisnis, namun dia prihatin dan sedih karena banyaknya kematian akhir-akhir ini.

Rumah produksi peti matinya sudah digandeng oleh rumah sakit di kota dan Kabupaten Kediri. Sejak pandemi berlangsung, Juang memproduksi peti mati untuk pasien meninggal di RSUD Gambiran, RS Muhammadiyah, dan RS Baptis.

“Sekarang tambah lagi dari rumah sakit HVA Pare dan RSUD SLG. Pernah dalam satu hari orderan 15 unit dari Gambiran, 10 unit lagi dari HVA. Bagaimana bisa bikin stok, baru satu peti jadi langsung dikirim,” terang Juang.

Untuk memenuhi orderan yang datang, jumlah karyawan yang merupakan tetangga di lingkungannya harus ditambah. Total ada 10 orang yang saat ini bekerja membuat peti mati.

“Permintaan meningkat 70 persen, dari sebelumnya yang hanya melayani gereja, lingkungan, dan rumah sakit non Islam,” imbuhnya.

Menurut dia, tidak ada perbedaan khusus dari segi bentuk dalam membuat peti mati pasien Covid 19 dan jenazah pada umumnya. Semuanya terbuat dari papan dan triplek yang diplitur. Setiap peti mati ditambahkan aluminium foil di dalamnya.

Penggunaan aluminium foil untuk mencegah agar tidak ada celah yang bocor. Butuh waktu 1 jam untuk membuat satu unit peti jenazah dengan ukuran panjang 190 cm dan lebar 50 cm.

Meski kewalahan, dia selalu berusaha menyanggupi setiap permintaan peti jenazah yang datang. Terlebih jika permintaan dari rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Tidak dipungkiri produksi yang meningkat secara otomatis juga berpengaruh pada meningkatnya omset penjualan. Untuk itu selama pandemi Juang memberikan harga khusus dengan nominal yang enggan disebutkan.

“Untuk harga satu unit peti biasanya sekitar Rp 1.350.000 – Rp 1.500.000. Selama pandemi kita berikan harga khusus yang lebih terjangkau, sebagai rasa kemanusiaan dan keprihatinan kepada tenaga kesehatan di rumah sakit,” katanya.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Covid-19kabupaten kedirikota kediripeti mati
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Jembatan Semampir Diperbaiki, Tutup Selama Dua Bulan

Jembatan Semampir Diperbaiki, Tutup Selama Dua Bulan

Gus Muid: Wali Kota Kediri Mendatang Tak Boleh Dikendalikan Orang Lain

Korupsi Kuota Haji, Pengasuh Ponpes Lirboyo Prihatin Kondisi NU

Program Kampung Inggris Mengajar #4 Resmi Dimulai

Program Kampung Inggris Mengajar #4 Resmi Dimulai

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1167 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2911 shares
    Share 1164 Tweet 728
  • 4 Ribu Sambungan Listrik Baru Segera Dinikmati Warga Jember

    592 shares
    Share 237 Tweet 148
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15546 shares
    Share 6218 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112