Bacaini.ID, TRENGGALEK – Pembangunan Bendungan Bagong di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hingga Oktober 2024 pembebasan lahan baru mencapai kurang dari 50 persen. Sementara target pembebasan lahan harus selesai pada akhir tahun ini.
Menurut Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Trenggalek, Agus Purwanto, dari total 1.916 bidang tanah yang diperlukan, baru 807 bidang yang dibebaskan.
Proses pembebasan lahan masih terus berlangsung dengan 1.109 bidang lainnya masih dalam tahap verifikasi dan pengumuman.
“Masih ada sekitar 800 bidang tanah lagi yang harus dibebaskan. Ada beberapa masalah yang masih perlu diselesaikan,” ujar Agus kepada wartawan Sabtu (19/10/2024).
Pihak BPN bersama panitia pengadaan tanah terus melakukan dialog dengan masyarakat untuk mempercepat proses pembebasan. Proses pembebasan masih menunggu persetujuan masyarakat terdampak.
Bersama dengan itu sebanyak 569 bidang tanah telah diumumkan nilai ganti rugi yang akan diberikan.
Sementara Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah membayarkan ganti rugi kepada 39 warga terdampak dengan total nilai Rp 12,7 miliar.
Agus berharap seluruh proses pembebasan lahan dapat selesai sebelum akhir tahun agar proyek dapat berjalan sesuai jadwal.
Hal senada disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati, berharap semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat bekerja sama untuk mempercepat pembangunan Bendungan Bagong senilai Rp 1,6 triliun.
“Tidak hanya panitia pengadaan, tetapi juga masyarakat perlu mendukung percepatan proyek ini,” ucapnya.
Dyah juga menekankan pentingnya bendungan i untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah Trenggalek.
Pemerintah berharap masyarakat yang menerima uang ganti rugi dapat memanfaatkan untuk kegiatan produktif, terutama dalam penyediaan bahan pangan lokal.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif