Bacaini.id, KEDIRI – Sebuah warung pecel di Kota Kediri viral lantaran mematok harga Rp 6 juta per porsinya. Meski bernilai jutaan, namun pengunjungnya tiap hari tak pernah sepi.
Warung pecel milik Sumiyati yang terletak di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri ini cukup unik. Meski lapaknya sangat sederhana, yakni memanfaatkan halaman rumah berlantai paving dengan bangku-bangku kayu, namun harga yang dipatok sangat fantastis, Rp 6 juta per porsi.
Nominal enam juta yang dimaksudkan bukanlah harga sebenarnya. Melainkan istilah yang dipakai untuk mengganti kata ribu. Para pembeli cukup membayar Rp 6 ribu untuk satu porsi pecel punten.
Menurut Sumiyati, penyebutan kata ribu menjadi juta ini bukan tanpa maksud. Hal itu merupakan candaan untuk mengakrabkan penjual dengan pembeli, sekaligus agar diingat oleh konsumen. “Supaya pembeli uangnya banyak”, seloroh Sumiyati saat berbincang dengan Bacaini.id, Kamis, 16 September 2021.
Strategi itu berhasil. ‘Mahalnya’ harga pecel punten di sini memunculkan sebutan tempat makan sultan oleh para konsumennya.

Selain unik karena menggunakan satuan jutaan, pembeli juga dipastikan tutup telinga mendengar teriakan pelayan usai membayar. Tanpa dikomando, seluruh pelayan yang bekerja kompak mengatakan kalimat yang sama kepada konsumen yang hendak pulang, “Mbenjing mriki malih nggeh (besok ke sini lagi ya)”.
Sama dengan penyebutan jutaan yang mendoakan pembeli memiliki uang banyak untuk membeli pecel, yel-yel ‘mbenjing mriki malih’ juga doa agar mereka diberikan kesehatan. “Kalau badannya sehat bisa datang lagi ke warung”, kata Sumiyati.
Berdiri sejak tahun 2000, pecel punten ini memiliki banyak topping, mulai kenikir, kecambah, kerupuk pasir, hingga sambal kacang. Punten sendiri diolah dari beras yang diberi santan dan garam. Setelah masak lalu ditumbuk hingga padat.
Cita rasa punten yang gurih dipadu pedasnya sambal kacang cukup menggoyang lidah. “Rasanya enak, pedasnya pas, harganya terjangkau, pelayannya juga ramah”, ungkap Sri Rahayu, salah satu pelanggan.
Selain punten pecel, warung yang buka pukul 08.00 – 17.00 WIB ini juga menyediakan nasi jagung, nasi putih, tiwul, dan jenang campur. Lauknya juga beraneka ragam yang bisa diambil secara swalayan, seperti lele goreng, ayam goreng, nila, telur, tahu, tempe, ati rempela, dan krengsengan.
Untuk melayani konsumen, Sumiyati mempekerjakan 10 pegawai di warungnya. Tiga orang bertugas melayani pembeli, sisanya memasak di dapur.
Penulis: Tiza Seftiana
Editor: HTW
Tonton video: