Bacaini.id, PASURUAN – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf menyerukan kepada warga NU untuk tidak memilih calon presiden yang didukung orang yang berseberangan dengan NU.
“Pastikan bahwa paslon yang kita pilih itu sesuai dengan bermahzab dan berpikirnya NU. Pilih dan pilah semua info yang ada agar kita tidak tersesat karena berita-berita hoaks,” kata Gus Ipul, Selasa, 16 Januari 2024, seperti dikutip dari Surya.
Politisi NU yang juga menjabat Wali Kota Pasuruan ini kemudian memperjelas seruannya, dengan menyebut calon yang dimaksud adalah yang didukung Abu Bakar Baasyir. Diketahui jika jejak rekam Abu Bakar Baasyir selama ini tergolong sebagai kelompok garis keras atau radikal.
baca ini: Kisah Pemilu 1955 di Kediri, Gesekan PKI danPNI Berebut Dukungan Dukun dan Kades
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mu’min di Ngruki, Sukoharjo ini getol mendorong penerapan syariat Islam hingga dicap anti Pancasila. Ia dianggap kerap menyebarkan materi dakwah yang tidak sesuai dengan pemahaman Pancasila. Abu Bakar Baasyir juga bolak-balik masuk penjara setelah diketahui terlibat dalam beberapa kegiatan terorisme.
Pada pilpres ini, Abu Bakar Baasyir diketahui memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Pernyataan itu beredar luas di media sosial melalui akun TikTok @aniesvisioner.
baca ini: Cerita Unik Pemilu 1955 di Jawa, Mulai Pemilih Disoraki Anak-anak Hingga Melahirkan di TPS
Dalam rekaman tersebut, Abu Bakar Ba’asyir menyatakan bahwa pilpres bukan soal ideologi, melainkan soal alat. Dia mengatakan bahwa jika tujuan pilpres adalah untuk membela Islam, maka itu boleh. Caranya adalah dengan memilih presiden yang mengerti Islam. Untuk itu ia menunjuk Anies Baswedan sebagai calon presiden yang mengerti Islam.
Sikap TPN Ganjar-Mahfud
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid menyepakati sikap PBNU terkait capres yang didukung kelompok radikal. “Dalam politik ini semua yang berhaluan melawan Pancasila saya rasa tidak perlu diberikan ruang terlalu besar dalam panggung politik di Indonesia,” kata Putri Presiden RI-4 Abdurrahman Wahid ini di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024.
Ia juga mengingatkan perlunya mewaspadai kelompok yang membawa ideologi berlawanan dengan Pancasila. Karena itu sikap Gus Ipul sebagai Sekretaris Jenderal PBNU yang mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati memilih pemimpin dinilainya sudah tepat.
Penulis: Hari Tri W