Bacaini.id, KEDIRI – Patung Mayor Bismo di Alun-Alun Kota Kediri resmi diturunkan. Saat ini patung yang menjadi ikon alun-alun itu disandarkan di pohon dan diikat.
Proses penurunan patung Mayor Bismo ini dilakukan pada hari Rabu, 15 Juni 2023. Para pekerja proyek harus menggunakan alat berat untuk menurunkan patung raksasa tersebut.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri Shanty Wijayanthi mengatakan proses pemindahan patung Mayor Bismo dilakukan secara hati-hati. Proses pembongkaran patung itu berlangsung hingga satu hari. “Alhamdulillah saat pelaksanaan pembongkaran tidak ada kendala, dan patung dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan,” kata Shanty kepada Bacaini.id, Kamis, 15 Juni 2023.
Usai diturunkan, patung tersebut diletakkan di lokasi proyek dan diberi pelindung. Patung itu juga diikat ke sebuah pohon untuk mencegah ambruk.
Rencananya patung itu akan diletakkan di sisi Selatan sebelah Barat alun-alun, sesuai rancang desain yang telah ditentukan pemerintah. “Patung Mayor Bismo akan tetap berada di alun-alun,” kata Shanty.
Bukan Cagar Budaya
Meski telah menjadi ikon Alun-Alun Kota Kediri, patung Mayor Bismo ternyata bukan termasuk cagar budaya. Ini lantaran usia patung tersebut masih di bawah 50 tahun, sebagai batas minimal penetapan obyek cagar budaya.
“Patung itu diresmikan pada 17 Desember 1974, tidak termasuk cagar budaya karena usianya belum mencapai 50 tahun,” kata Imam Mubarok, pemerhati budaya Kota Kediri.
Imam memastikan patung tersebut tidak akan pindah dari kawasan alun-alun. Patung itu hanya akan digeser beberapa meter ke bagian selatan dan lebih dekat dengan Masjid Agung.
Mayor Bismo adalah pahlawan kemerdekaan yang berjuang di masa penjajahan Jepang. Jejak kepahlawanannya terlacak sebagai anggota tentara Pembela Tanah Air (PETA). Dia diketahui memimpin pengepungan markas Kenpetai dan memaksa Jepang menyerah serta melucuti senjatanya.
Penulis: Hari Tri Wasono