• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, August 26, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Pandemi, Dhoho Street Fashion Digelar Tanpa Penonton

ditulis oleh redaksi
22/11/2020
Durasi baca: 2 menit
494 37
0
Pandemi, Dhoho Street Fashion Digelar Tanpa Penonton

Putri Indonesia dan Ketua Dekranasda Kota Kediri menunjukkan tenun ikat. Foto: Humas

KEDIRI – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri menggelar event Dhoho Street Fashion di Goa Selomangleng, Minggu 22 Nopember 2020. Khusus tahun ini, event tahunan peragaan busana berbahan tenun itu dilangsungkan tanpa penonton.

Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan Dhoho Street Fashion (DSF) yang telah memasuki tahun keenam ini tetap digelar meski pandemi masih berlangsung. Pemerintah ingin mendorong bangkitnya sentra industri tenun ikat yang menjadi ikon Kota Kediri.

“Pagelaran busana ini bertujuan untuk mempromosikan tenun ikat kediri ke pasar yang lebih luas dan juga memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri untuk menampilkan tenun ikat Kediri,” kata Ferry dalam konferensi pers secara daring, Jumat 21 Nopember 2020.

Mengangkat tema Energy of Kilisuci, DSF keenam ini ingin mencecap energi Dewi Kilisuci yang menjadi legenda sejarah Kota Kediri. Karena itu lokasi gelaran pameran busana dilakukan di area Goa Selomangleng yang menjadi tempat pertapaan Dewi Kilisuci.

Tiga desainer nasional turut ambil bagian dalam event bergengsi ini. Mereka adalah Priyo Oktaviano, Era Soekamto, dan Samira M. Bafagih. Masing-masing desainer akan memamerkan karya mereka di area berlatar goa alam dengan iringan musik tradisional.

Dalam gelaran ini, Priyo Oktaviano akan mengusung koleksi bergaya urban kosmopolitan. Melalui koleksi yang terinspirasi dari tema The Energy of Kilisuci, Priyo mempresentasikan emansipasi wanita kekinian yang aktif di segala bidang. Karenanya busana yang didesain bersifat dinamis, praktis, urban, dan easy to wear tapi tetap tidak meninggalkan unsur makna Nusantara Indonesia.

Sementara Era Soekamto lebih tertarik mengeksplorasi Dewi Kilisuci sebagai persona yang welas asih. Era mendesain busana berbahan tenun ikat dengan gaya bersahaja namun kuat, moderen namun menjunjung budaya. Di dalam koleksi ini ada unsur China-Jepang, Sriwijaya dari “songket look”, ornamen napak tilas Jawa Bali zaman Airlangga, bersatu apik dalam karya moderen kekinian dengan sentuhan yang kuat.

Selain mereka, sejumlah brand busana lokal turut meramaikan DSF#6. Mereka adalah Luxe Caesar Boutique, Azzkasim, Numansa Batik Dermo, dan SMKN 3 Kota Kediri.

Rencananya gelaran ini akan dihadiri Gubernur Jawa Timur Kofifah Endar Parawangsa, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim, dan Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida.

“Saya mendukung segala upaya untuk membangkitkan sektor UMKM dan sektor kreatif, juga kreativitas anak-anak muda Kota Kediri. Sektor tersebut merupakan sektor padat karya yang menggerakkan perekonomian Kota Kediri,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. (HTW)

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: dekranasda kota kediridhoho street fashion
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Stand Bambu Miniatur Masjid Jami’ Baitul Amin Bawa Jember Juara di Festival Dewi Cemara

Stand Bambu Miniatur Masjid Jami’ Baitul Amin Bawa Jember Juara di Festival Dewi Cemara

Dua Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk di Kediri

Dua Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk di Kediri

Cakupan UHC Jember Tembus 98,37 Persen, Pemkab Rogoh Rp366 Miliar untuk Kesehatan Warga

Cakupan UHC Jember Tembus 98,37 Persen, Pemkab Rogoh Rp366 Miliar untuk Kesehatan Warga

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2544 shares
    Share 1018 Tweet 636
  • Ultimatum Untuk Bupati Blitar dan Wabup Beky dari GPI

    726 shares
    Share 290 Tweet 182
  • Pemkab Blitar Didesak Umumkan Hasil Donasi Puncak Hari Jadi

    716 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15516 shares
    Share 6206 Tweet 3879
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16612 shares
    Share 6645 Tweet 4153

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112