KEDIRI – Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito mengaku bingung melakukan sosialisasi program kepada masyarakat. Di tengah kondisi pandemi, dia khawatir aktivitasnya mengumpulkan warga justru berpotensi menyebarkan Covid-19.
Upaya Dhito untuk mensosialisasikan program sebagai calon Bupati Kediri terganjal pandemi. Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini tak bisa mengumpulkan massa dalam jumlah banyak, sebagaimana layaknya calon bupati.
“Serba salah, kalau mengumpulkan massa bertentangan dengan protokol Covid. Tapi kalau tidak bagaimana kami melakukan sosialisasi program,” katanya di Kantor KPU Kabupaten Kediri, Kamis 17 September 2020.
Pernyataan itu disampaikan Dhito usai menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang dijalani bersama pasangannya Dewi Maria Ulfa di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang. Selama dua hari, yakni tanggal 15-16 September, keduanya menjalani tes kejiwaan dan fisik secara ketat.
Komisioner KPU Anwar Ansori mengatakan kedua bakal pasangan calon itu dinyatakan lolos tes kesehatan. “Yang bersangkutan bakal pasangan calon dinyatakan memenuhi syarat (kesehatan),” kata Anwar Ansori.
Untuk selanjutnya, KPU akan menyampaikan hasil rapat pleno terbuka bersama pasangan calon pada tanggal 19 September 2020 tentang verifikasi syarat calon. Jika dinyatakan absah, maka tak perlu dilakukan tahapan perbaikan. “Tinggal masuk tahap penetapan tanggal 23 September sebagai satu pasangan calon,” kata Anwar.
KPU Kabupaten Kediri akan melakukan pengundian tata letak gambar pasangan calon di kertas suara pada tanggal 24 September 2020.
Pasangan Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Maria Ulfa mendapat dukungan penuh seluruh partai politik di DPRD Kabupaten Kediri. Terdiri dari PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Golkar, Partai Amanat Nasional, Demokrat, Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan. Ditambah tiga partai pendukung non parlemen yakni Hanura, Partai Garuda, dan PSI. (HTW)