KEDIRI – Ketentuan pyhsical distancing yang dikeluarkan badan organisasi dunia WHO membuat aktivitas di luar rumah berhenti. Padahal kebutuhan olahraga tetap prioritas untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Lalu apa yang bisa dilakukan selama pandemi korona berlangsung? Tentu saja tetap berolahraga dengan tidak meninggalkan rumah sesuai anjuran orotitas kesehatan.
Berikut ini jenis olahraga yang terbilang aman dilakukan untuk di rumah selama pandemi COVID-19, yaitu:
Kardio
Kardio adalah olahraga yang efektif membakar lemak dan membuat tubuh berkeringat. Olahraga ini bisa dilakukan di rumah sehingga mengurangi risiko terjangkit COVID-19. Jika kamu memiliki treadmill, sepeda statis atau alat kardio lainnya di rumah, maka kamu bisa memanfaatkannya.
Senam Aerobik
Senam aerobik juga memiliki manfaat yang tak kalah besar yang bisa dilakukan di rumah. Kamu bisa melakukan senam zumba misalnya, dengan mengikuti video tutorial atau bahkan bersama teman-teman di rumah masing-masing lewat video conference. Senam aerobik juga mampu meredakan gejala depresi dan gangguan cemas yang dihadapi selama pandemi ini.
Yoga
Olahraga ini mungkin terkesan mudah dan sederhana. Namun, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, olahraga ini juga tergolong efektif membakar lemak dan membuat tubuh berkeringat. Beberapa manfaat yoga lainnya adalah menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan pernapasan, memperkuat energi serta vitalitas.
Menari
Aktivitas menari juga termasuk olahraga jika membuat anggota tubuh bergerak. Tentunya menari dengan ritmis tingga. Kamu juga bisa berkeringat saat menari, karena menari membuat tubuh lebih aktif dan terus bergerak.
Push-up
Olahraga ini adalah yang paling sederhana dan murah karena tak memerlukan alat apapun. Push-up juag direkomendasikan untuk ingin memperkuat tubuh bagian atas, seperti dada. Jika rutin dilakukan setiap hari, maka dapat meningkatkan kekuatan otot dada dan tubuh menjadi lebih fit.
Melakukan olahraga dengan intensitas tepat akan meningkatkan daya tahan tubuh. Melansir The Jakarta Post, olahraga ringan hingga sedang yang dilakukan sekitar tiga kali seminggu mampu mengurangi risiko kematian selama wabah flu Hong Kong pada tahun 1998.
Sementara orang yang tidak berolahraga sama sekali atau terlalu banyak berolahraga (lebih dari lima hari berolahraga per minggu), berada pada risiko kematian terbesar dibandingkan dengan orang yang berolahraga cukup. Jadi, pastikan kamu tetap berolahraga rutin dengan intensitas sedang supaya tetap sehat selama pandemi COVID-19 ini berlangsung, ya. (*)