Bacaini.id, TRENGGALEK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, membuka puncak kegiatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK di Kabupaten Trenggalek.
Mengusung tema “mewujudkan perilaku sehat, lingkungan bersih dan keluarga berkualitas dalam rangka penurunan stunting,” Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ingin menegaskan, bawasannya HKG menjadi momentum keseriusan dalam menjaga komitmen, bawasannya seluruh kegiatan PKK sebagai nadinya Pembangunan di Kabupaten Trenggalek.
Hampir setiap kegiatan pemerintahan beririsan dengan PKK. Saat ini misalnya terkait dengan komitmen pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Trenggalek yang ingin menurunkan angka stunting dibawah 14 % di tahun 2024. Saat ini angka stunting Kabupaten Trenggalek sendiri masih berada di angka 18% sehingga ini menjadi tugas berat bersama.
PKK sendiri punya 10 program pokok PKK yang didalamnya ada dasa wisma, yang dirasa sangat efektif dalam pembinaan keluarga. 1 kader PKK membawahi 10 keluarga, tanpa digaji, mereka berkerja ikhlas berbuat baik terhadap sesama.
Peran serta kader yang sangat luar biasa inilah yang menjadi sumber kekuatan PKK, sehingga sudah sangat pantas bisa setiap kegiatan PKK merupakan nadi pembangunan di Trenggalek, karena keterlibatan mereka yang sangat luar biasa.
“10 program pokok PKK tidak boleh dipandang sebelah mata. Bukan 10 kegiatan perkumpulan ibu ibu saja. Irisannya sangat besar mulai pusat hingga tinggkat desa dan kelurahan,” tegasnya di halaman Pasar Pon Trenggalek.
Sebagai ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, menyajikan keberhasilan kegiatan PKK di Trenggalek tentunya ini menjadi suatu kehormatan bagi wanita yang dikenal cukup energik itu.
Peran PKK dalam membantu kerja pemerintah saat ini memang tidak perlu diragukan lagi. Hal ini juga diakui oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Dalam kegiatan tersebut Bupati muda itu tidak menampik bagaimana kiprah PKK selama ini.
“Pemberdayaan kesejahteraan keluarga bukan hanya bagiannya ibu-ibu saja,” ajakan ini disampaikan agar para suami ikut tergerak untuk bisa ikut mengambil bagian, karena terinspirasi kiprah PKK.
Bupati Trenggalek itu mengingatkan, tahun 2024 mendatang, pemerintah pusat hingga daerah sama-sama punya cita-cita, menghapus kemiskinan ekstrem. Di Kabupaten Trenggalek sendiri kurang lebih ada 11.000 orang atau 88 orang per desa.
“Saya minta tolong datanya dibagikan agar konselor bisa mendampingi. Karena orang miskin bila melahirkan stunting maka tidak akan bisa keluar dari jerat kemiskinan itu sendiri. Sehingga perlu ada pendampingan. Kalau keluarganya sejahtera maka hidup akan sejahtera,” tandasnya.