KEDIRI – Sebuah warung di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri menjual sate burung yang renyah dan gurih. Meski warung pinggir jalan, burung yang dimasak berasal dari Eropa lho. Penasaran? Yuk intip keseruan menyantap aneka olahan burung Eropa yang satu ini.
Tak seperti postur orang Eropa yang tinggi besar, burung Eropa yang diolah di warung Mbah Darmo Jalan Ahmad Yani, Drangin, Wonojoyo ini berukuran kecil. Bahkan saking kecilnya hingga satu ekor buruh tandas sekali tenggak. Masyarakat Kediri menyebutnya sebagai burung emprit.
Burung yang satu ini memang bukan berasal dari Asia, melainkan dari beberapa negara Eropa. Spesies ini adalah salah satu burung yang diminati di negara Eropa. Besarnya populasi emprit hingga meluas ke kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Karena dianggap tak memiliki kelebihan dibanding burung lain, terutama soal kicau, nasib burung ini pun berakhir di penggorengan Mbah Darmo. Di warung ini burung emprit menjadi kudapan aneka rasa, baik digoreng, disate, hingga dicincang. “Rasanya gurih banget,” kata Juli, penikmat sate emprit di warung Mbah Darmo.
Ukuran burung emprit yang kecil memang lebih cocok untuk digoreng biasa. Dengan hanya tambahan bawang putih, merica, dan garam, daging emprit yang hambar bisa berubah sangat gurih. Ukurannya yang kecil juga nyaman untuk dimasukkan mulut. Apalagi tulangnya yang ringkih dan kecil langsung lumer saat dikunyah.
Burung emprit menjadi menu andalan di warung Mbah Darmo. Sejumlah pengunjung memilih menu emprit goreng atau sate, meski tersedia menu lain seperti daging biawak, kelinci, atau kambing. Harganya juga murah, Rp 20.000 untuk 10 tusuk sate emprit, dan Rp 13.000 untuk krengsengan dan emprit goreng.
Jika dipadukan dengan nasi putih hangat dan sambal kecap, satu porsi emprit goreng akan membawamu ke sensasi gurih pedas yang memukau. Tak kalah dengan makanan kelas restoran.
Selain nikmat, beberapa orang meyakini daging burung emprit memiliki khasiat kesehatan yang ampuh. Seperti mengatasi mata berair, menghilangkan kutil, meningkatkan stamina, daya tahan tubuh, hingga mendongkrak gairah seksual. “Saya sih kurang percaya khasiatnya, yang jelas rasanya enak,” kata Juli yang jauh-jauh datang dari Kertosono untuk mencicipi daging emprit.
Bagaimana, tertarik mencicipi daging burung Eropa ini? Silahkan berkunjung ke warung Mbah Darmo yang buka setiap hari mulai pagi hingga malam. (*)