• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, November 28, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Nasib Pilu Korban Penganiayaan di Pesantren, Jenazah Diurus Santri di Bawah Umur

ditulis oleh Editor
29 February 2024 15:19
Durasi baca: 2 menit
ibu di jombang tewas membusuk

Seorang ibu rumah tangga di Jombang ditemukan tewas membusuk (foto Ilustrasi/ unsplash)

Bacaini.id, KEDIRI – Bintang Balqis Maulana (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al-Hanifiyyah Mojo, Kabupaten Kediri Jawa Timur, ternyata sudah dalam keadaan tewas saat dilarikan ke RS Arga Usada Ngadiluwih.

Terungkap, kematian santri Bintang disebabkan aksi penganiayaan oleh santri senior di lingkungan ponpes. Polisi telah menetapkan sedikitnya 4 orang santri sebagai tersangka penganiayaan.

Yang memprihatinkan, pada Jumat (23/2/2024) dini hari itu, bukan pihak ponpes yang membawa santri Bintang ke rumah sakit. Bintang dibawa oleh 3 santri lain yang masih berusia di bawah umur.

Korban yang setiba di rumah sakit kemudian diketahui sudah tewas itu, dibawa dengan mengendarai sepeda motor, yakni agar tidak jatuh yang bersangkutan ditempatkan di tengah.

“Yang mengantar anak-anak,” ujar Rizki selaku dokter jaga rumah sakit Arga Usada Ngadiluwih Kamis (29/2/2024).   

Rizki merupakan dokter umum. Pada saat korban dibawa ke IGD rumah sakit, yang bersangkutan yang pertama kali menerima korban beserta pengantarnya.

Saat pemeriksaan awal, Rizki mencatat adanya luka lebam di sekujur tubuh korban, yakni di antaranya kepala, dada, tangan, spesifik di mata, bibir, dan wajah bagian atas.

Luka lebam diduga kuat akibat kekerasan benda tumpul. Saat tiba di rumah sakit, korban dipastikan sudah meninggal dunia. “Bisa tangan kosong (kekerasan benda tumpul). Pas kita periksa tidak ada luka terbuka,” terangnya.

Selama pemeriksaan jasad korban, 3 santri pengantar diketahui mondar-mandir di sekitar ruang IGD rumah sakit. Pihak rumah sakit, kata Rizki sempat bercakap-cakap, menanyakan keberadaan keluarga korban.

Termasuk mempertanyakan ke mana pihak pengurus ponpes, lantaran tidak ada orang dewasa yang mendampingi mereka. Namun permintaan itu tidak dipenuhi.

Ketiga santri pengantar korban, kata Rizki justru sempat meminta jenazah dibawa pulang sendiri ke ponpes. Permintaan itu sontak ditolak rumah sakit lantaran pertimbangan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.

Ironisnya, hingga siang hari jenazah korban masih berada di rumah sakit. Sekitar pukul 11.00 Wib, jenazah baru diambil oleh seseorang yang mengaku perwakilan ponpes.

Untuk pengurusan itu, yang bersangkutan sempat meninggalkan Kartu Tanda Penduduk. “Jenazah kemudian diantar oleh mobil ambulans rumah sakit ke ponpes,” pungkasnya.

Seperti diketahui santri korban penganiayaan hingga tewas itu merupakan warga Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Hasil pemeriksaan awal, pihak kepolisian menduga penganiayaan dipicu kesalahpahaman.

Hingga kini pengusutan kasus kekerasan di lingkungan pesantren yang berakibat kematian itu masih berlanjut. Sebelum terungkap, pihak ponpes sempat memberi keterangan kematian korban akibat terpeleset.

Atas dugaan menutupi peristiwa penganiayaan yang terjadi, sejumlah pihak mendesak pengasuh atau pengurus pondok pesantren untuk bertanggung jawab.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kekerasan di pesantrenpenganiayaanpondok pesantrensantri Bintangsantri dianiayasantri kediri
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

dbhcht 2025 dinas kesehatan blitar

DBHCHT 2025 di Blitar Lunasi Iuran BPJS Kesehatan Warga Miskin

kai daop 7 madiun melawan pelecehan seksual

Cara KAI Daop 7 Madiun Menangani Pelecehan Seksual di Kereta

kain nusantara

Apa Saja Kain Nusantara yang Menjadi Warisan Budaya?

  • pemkab blitar

    Ini Program Prioritas Kab Blitar Terkait Pemuda dan Olahraga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menawarkan Gagasan Ponorogo Smart City Via Ko-Kreasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist