• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, August 29, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Nasib Pilu Korban Penganiayaan di Pesantren, Jenazah Diurus Santri di Bawah Umur

ditulis oleh Editor
29/02/2024
Durasi baca: 2 menit
521 22
0
perempuan muda tewas di kamar kos Blitar

Peremuan muda ditemukan tewas di kamar kos Blitar (foto Ilustrasi/ unsplash)

Bacaini.id, KEDIRI – Bintang Balqis Maulana (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al-Hanifiyyah Mojo, Kabupaten Kediri Jawa Timur, ternyata sudah dalam keadaan tewas saat dilarikan ke RS Arga Usada Ngadiluwih.

Terungkap, kematian santri Bintang disebabkan aksi penganiayaan oleh santri senior di lingkungan ponpes. Polisi telah menetapkan sedikitnya 4 orang santri sebagai tersangka penganiayaan.

Yang memprihatinkan, pada Jumat (23/2/2024) dini hari itu, bukan pihak ponpes yang membawa santri Bintang ke rumah sakit. Bintang dibawa oleh 3 santri lain yang masih berusia di bawah umur.

Korban yang setiba di rumah sakit kemudian diketahui sudah tewas itu, dibawa dengan mengendarai sepeda motor, yakni agar tidak jatuh yang bersangkutan ditempatkan di tengah.

“Yang mengantar anak-anak,” ujar Rizki selaku dokter jaga rumah sakit Arga Usada Ngadiluwih Kamis (29/2/2024).   

Rizki merupakan dokter umum. Pada saat korban dibawa ke IGD rumah sakit, yang bersangkutan yang pertama kali menerima korban beserta pengantarnya.

Saat pemeriksaan awal, Rizki mencatat adanya luka lebam di sekujur tubuh korban, yakni di antaranya kepala, dada, tangan, spesifik di mata, bibir, dan wajah bagian atas.

Luka lebam diduga kuat akibat kekerasan benda tumpul. Saat tiba di rumah sakit, korban dipastikan sudah meninggal dunia. “Bisa tangan kosong (kekerasan benda tumpul). Pas kita periksa tidak ada luka terbuka,” terangnya.

Selama pemeriksaan jasad korban, 3 santri pengantar diketahui mondar-mandir di sekitar ruang IGD rumah sakit. Pihak rumah sakit, kata Rizki sempat bercakap-cakap, menanyakan keberadaan keluarga korban.

Termasuk mempertanyakan ke mana pihak pengurus ponpes, lantaran tidak ada orang dewasa yang mendampingi mereka. Namun permintaan itu tidak dipenuhi.

Ketiga santri pengantar korban, kata Rizki justru sempat meminta jenazah dibawa pulang sendiri ke ponpes. Permintaan itu sontak ditolak rumah sakit lantaran pertimbangan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.

Ironisnya, hingga siang hari jenazah korban masih berada di rumah sakit. Sekitar pukul 11.00 Wib, jenazah baru diambil oleh seseorang yang mengaku perwakilan ponpes.

Untuk pengurusan itu, yang bersangkutan sempat meninggalkan Kartu Tanda Penduduk. “Jenazah kemudian diantar oleh mobil ambulans rumah sakit ke ponpes,” pungkasnya.

Seperti diketahui santri korban penganiayaan hingga tewas itu merupakan warga Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Hasil pemeriksaan awal, pihak kepolisian menduga penganiayaan dipicu kesalahpahaman.

Hingga kini pengusutan kasus kekerasan di lingkungan pesantren yang berakibat kematian itu masih berlanjut. Sebelum terungkap, pihak ponpes sempat memberi keterangan kematian korban akibat terpeleset.

Atas dugaan menutupi peristiwa penganiayaan yang terjadi, sejumlah pihak mendesak pengasuh atau pengurus pondok pesantren untuk bertanggung jawab.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kekerasan di pesantrenpenganiayaanpondok pesantrensantri Bintangsantri dianiayasantri kediri
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Upaya Pemkot Blitar menekan angka pengangguran

Pengangguran di Kota Blitar 5,11 Persen, Ini yang Dilakukan Pemkot

fenomena female breadwinners atau perempuan pencari nafkah keluarga

Female Breadwinners: Perempuan Menafkahi Keluarga Kian Marak

Pemkab Kediri Genjot Peningkatan Kemantapan Jalan Hingga 89 Persen

Pemkab Kediri Genjot Peningkatan Kemantapan Jalan Hingga 89 Persen

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2817 shares
    Share 1127 Tweet 704
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15521 shares
    Share 6208 Tweet 3880
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16612 shares
    Share 6645 Tweet 4153
  • PAK APBD Blitar Gagal Terus, DPRD: Ada Apa dengan Bupati?

    635 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Ultimatum Untuk Bupati Blitar dan Wabup Beky dari GPI

    745 shares
    Share 298 Tweet 186

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist