Bacaini.id, KEDIRI – Bermain ke Kediri tak afdol jika belum mencicipi nasi goreng anglo. Nasi goreng yang dimasak dengan arang plus aroma bawang putih yang gurih.
Nasi goreng anglo adalah salah satu menu kuliner khas Kota Kediri. Nasi goreng ini banyak ditemukan di pinggir jalan, terutama kawasan bisnis Jalan Doho dan Jalan Brawijaya. Rombong mereka juga mudah dikenali dengan warna putih.
Salah satu nasi goreng anglo yang cukup terkenal di tempat ini adalah Mbah Man. Nasi goreng Mbah Man tergolong paling kawak dan disajikan dengan cara tradisional oleh Mbah Man dan penerusnya. Lokasinya tak jauh dari Jalan Doho, tepatnya di Jalan Stasiun.
baca ini Berlebaran di Kediri Harus Mencicipi Kuliner Malam Jalan Doho
Mbah Man merintis usaha kuliner nasi goreng anglo sejak tahun 1964. Cara memasak dan bumbu yang tak pernah diganti membuat kedai ini tak pernah ditinggalkan pelanggan. Sepeninggal Mbah Man, usaha kuliner ini diteruskan oleh anak-anaknya.
“Kita masih pertahankan tinggalan dari bapak, karena dari dulu pelanggan sudah banyak dan hafal dengan rasa makanan buatan bapak. Jadi memang kita pertahankan supaya pelanggan juga tetap mampir,” kata Yuli penerus generasi kedua Mbah Man yang sekarang mengelola tempat itu, Sabtu 29 Mei 2021.
Hingga sekarang Yuli tetap menjaga keistimewaan menu nasi goreng yang menggunakan bumbu dapur dari rempah-rempah. Proses mengolah bahan baku mentah seperti nasi dan juga ayam masih secara konsisten dipertahankan.
“Dari dulu kita juga pakai ayam kampung, bumbu tambahan hanya sedikit Sasa, dan tidak menggunakan minyak wijen. Kalau bedanya dulu dan sekarang, kita olah bahan baku menggunakan kompor gas atau pakai LPG. Kalau bapak dulu mengolah bahan baku sampai memasak menu semua menggunakan arang,” imbuh Yuli.
Yuli juga mengungkapkan arang yang digunakan untuk memasak menggunakan arang dari kayu sono yang dicampur dengan kayu lain, seperti kayu jambu. Karena dulu Mbah Man selalu menggunakan arang asli dari kayu sono, yang sekarang sudah jarang.
Di luar itu, Yuli memastikan tidak ada yang berubah dari resep dan cara memasak nasi goreng seperti yang diturunkan oleh Mbah Man. Sehingga gurih dan nikmatnya rasa khas dan tradisional ala Mbah Man masih memanjakan indra perasa para pelanggan. “Kita masih pakai tenaga manusia untuk menjaga bara api dari arang tetap menyala,” ucapnya.
Setiap harinya Yuli dibantu 8 orang karyawan di kedainya. Dalam memasak, Yuli tak mau potong kompas. Misalnya memasak beberapa porsi nasi atau mie sekalian. Setiap pesanan dimasak satu per satu, tak peduli berapa lama pelanggan menunggunya. Ini untuk menjaga kualitas cita rasa masakan yang diolahnya.
Cara Memasak
Cara memasak nasi goreng Mbah Man tak jauh beda dengan lapak lainnya. Pertama, bawang putih yang direndam dalam minyak goreng dituang di penggorengan. Selanjutnya telur ayam diorak-arik dan ditambahkan potongan daun seledri.
Setelah cukup matang, dimasukkan nasi putih dalam porsi cukup. Ditambahkan irisan daging ayam kampung. Disusul dengan garam dan sedikit gula serta kecap. Setelah matang, disajikan di atas piring dan ditaburkan bawang goreng di atasnya.
Selain menu andalan nasi goreng putihan tanpa saos, tersedia juga menu lain seperti nasi mawut, mi goreng, mi kuah dan nasi goreng kuah. Setiap porsinya dibanderol harga Rp 15.000 dan menu krengsengan ayam seharga Rp 30.000 setiap satu porsi.
Nasi goreng Mbah Man mulai buka pukul 17.00 sampai pukul.23.00 dan membuka cabang di Jalan Airlangga, Jalan raya Kediri Kertosono di Semampir dan di sebelah selatan pom bensin Bence. Tertarik?
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: