Selanjutnya adonan kaca ditempelkan pada batang besi dan dipanaskan kembali untuk dibentuk menyerupai lidi-lidi panjang. Setelah itu dipanaskan lagi lalu dipotong menjadi butiran-butiran kecil. Ukuran butiran manik-manik disesuaikan dengan motif yang dipesan pelanggan.
“Butiran yang sudah dingin baru dihaluskan dengan ampelas, lalu dironce pada benang,” jelasnya.
Secara pribadi, Wahid mengaku bahwa musim haji tahun ini, pesanan tidak hanya dari jemaah lokal. Banyak juga pesanan dari jemaah mancanegara bahkan jumlahnya meningkat dibandingkan sebelumnya saat Covid 19 mendera.
“Dibandingkan saat musim corona, kenaikannya sudah mencapai 50 persen. Semoga ini terus membaik sehingga para perajin bisa terus bertahan,” harapnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira