Bacaini.id, JOMBANG – Bagi kalian yang ingin tahu jenis musik favorit tujuh Presiden RI bisa berkunjung ke Museum Keliling Kepresidenan. Galeri musik tersebut kini hadir di Museum Museum Islam Nusantara Hasyim Asyari (MINHA) Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang.
Musik favorit tujuh Presiden RI mulai dari Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono bisa didengarkan, lengkap dengan beberapa alat musik yang digunakan. Semuanya dihadirkan di MINHA, kawasan Pondok Pesantren Tebuireng selama enam hari mulai tanggal 21 sampai 27 Agustus 2023.
Kepala Galeri Museum Cagar Budaya Kemendikbudristek RI, Pustanto mengatakan pihaknya sengaja menghadirkan sisi lain dari kepresidenan yang memang layak untuk dipelajari.
“Presiden juga manusia biasa, saat longgar di sela menunaikan tugas kenegaraan mereka mendengarkan musik-musik itu,” kata Pustanto kepada Bacaini.id, Senin, 21 Agustus 2023.
Setelah resmi dibuka hari ini, seluruh pengunjung bisa langsung masuk ke museum. Panitia menyediakan tujuh monitor berisi koleksi lagu favorit masing-masing presiden lengkap dengan headset untuk mendengarkan.
Pengunjung bisa mendengarkan lagu berjudul Bersuka Ria. Lagu berirama lenso ini merupakan salah satu lagu favorit Presiden Sukarno yang menceritakan kondisi serta politik Indonesia di paruh awal tahun 1960-an.
Lagu yang juga diciptakan sendiri oleh presiden pertama RI itu dibawakan oleh penyanyi kawakan, seperti Bing Slamet, Nien, Rita Zaharah dan Titiek Puspa. “Kalau Bu Mega sukanya menari,” imbuh Pustanto.
Tidak hanya musik, ada dua alat musik kesukaan Presiden Soeharto, yaitu Angklung dan Sasando yang dipamerkan di pintu masuk museum. Menurut Pustanto, kedua alat musik tradisional itu merupakan alat ajar musik resmi di masa itu.
“Alat musik angklung ini menjadi alat ajar musik resmi pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto sekitar tahun 1968. Yang pasti di galeri sini lengkap dan pengunjung bisa menikmati dengan nyaman,” tandasnya.
Sementara itu, KH Abdul Hakim Mahfudz usai meresmikan dan membuka museum mengakui bahwa sejarah adalah hal yang penting untuk dilestarikan. Terutama untuk pemuda pemudi generasi penerus, harus memegang spirit perjuangan ulama dan umara.
“Sesuai kata-kata Bung Karno, jas merah jangan melupakan sejarah,” pesan Gus Kikin, sapaan akrab pengasuh Ponpes Tebuireng itu.
Gus Kikin menambahkan, seluruh duriah KH. Hasyim Asyari memiliki bakat seni, tak terkecuali KH Abdurahman Wahid. Untuk Presiden keempat RI yang familiar dengan nama Gus Dur itu menurutnya lebih menyukai musik klasik.
“Kalau Gus Dur sukanya musik berat dan musik klasik,” tambahnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira