Bacaini.id, KEDIRI – Hari Raya Idul Fitri tahun ini kembali menjadi berkah bagi sentra oleh-oleh tahu takwa khas Kediri. Hal itu terlihat dari antrean panjang di toko oleh-oleh Bah Kacung di Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri.
Herman Budiono, pemilik toko oleh-oleh Bah Kacung mengatakan bahwa dirinya sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Mengingat selama dua tahun semua aktivitas terbatas pandemi, tahun ini menjadi momentum masyarakat berburu buah tangan untuk merayakan Idul Fitri.
“Selama lebaran tahun ini peningkatannya sangat signifikan. Bisa mencapai lima sampai enam kali lipat dibandingkan dengan hari biasa,” kata Herman kepada Bacaini.id di toko oleh-oleh miliknya, Kamis, 5 Mei 2022.
Menurutnya, dalam satu hari selama lebaran ini, ratusan pelanggan datang ke tokonya untuk membeli berbagai macam olahan oleh-oleh khas Kediri. Sehingga tidak heran jika antrean panjang pembeli terjadi di tokonya.
“Mereka menunggu masakan jadi karena stok display sudah habis,” ujarnya.
Meskipun sudah diprediksi jauh hari, lanjutnya, lonjakan pembeli ternyata tidak bisa dihindari. Padahal pada momen lebaran ini, dirinya sudah mempersiapkan stok tambahan sekitar tiga hingga lima kali lipat.
Jika pada hari-hari biasa dirinya mempersiapkan satu sampai dua kwintal bahan baku, lebaran tahun ini dia mempersiapkan lima sampai enam kwintal bahan baku produksi tahu per hari. Bahkan, untuk memenuhi pesanan pelanggan, jumlah bahan baku tersebut tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah.
“Ada juga pembeli yang sudah pesan dulu sebelumnya. Biasanya pesanan juga datang dari orang-orang yang sebelumnya kehabisan, jadi mereka khawatir tidak kebagian lagi,” terangnya.
Generasi penerus ketiga Bah Kacung ini mengungkapkan bahwa selama ini mayoritas pelanggannya berasal dari luar kota. Sehingga pada saat momen mudik lebaran, satu-satunya gerai tahu Bah Kacung di Jalan Yos Sudarso selalu menjadi jujukan pelanggan.
“Kalau hari biasa kita tutup jam 8 malam, tapi selama lebaran kita buka toko mulai jam 6 pagi dan baru tutup jam 10 malam. Karena produksinya meningkat, masaknya terus menerus, jadi karyawan kita kerjanya shift-shift an, bahkan saat toko sudah buka dan sudah ada pelanggan yang datang, proses memasak juga masih dilakukan,” tandasnya.
Sementara itu, Fatkul Yakin, salah satu pembeli mengatakan hampir setiap tahun pada momen mudik lebaran dia selalu membeli oleh-oleh di gerai tahu takwa Bah Kacung.
“Sudah sering, beli di sini, langganan setiap tahun lah,” kata pembeli asal Sidoarjo itu.
Diantara banyaknya toko oleh-oleh yang berderet di Jalan Yos Sudarso, gerai tahu takwa Bah Kacung selalu menjadi pilihannya untuk mampir. Kali ini laki-laki paruh baya itu membeli oleh-oleh tahu kuning, tahu susu dan juga jenang ketan.
“Rasanya lebih enak, renyah dan gurih, jadi dimakan banyak-banyak juga tidak bosan. Tidak hanya lebaran, setiap ke Kediri kalau bisa mampir saya selalu beli di sini, kualitasnya bagus, harganya juga terjangkau,” akunya.
Dari sederet merek dagang tahu takwa yang ada di Kediri, nama Bah Kacung memang paling melegenda. Bah Kacung merupakan pelopor tahu takwa di Kota Kediri yang merintis usaha sejak tahun 1912. Hingga saat ini usaha turun temurun yang diteruskan Herman Budiono sebagai generasi ketiga masih konsisten mempertahankan mutu dan kualitas.
Cita rasa tahu Bah Kacung juga dipertahankan dari resep warisan keluarga serta pengolahan hasil produksi yang dilakukan dengan cara tradisional. Setiap satu kemasan berisi 10 potong tahu takwa dijual dengan harga Rp 50 ribu.
Penulis: Novira