Bacaini.id, KEDIRI – Sebagai bangunan bersejarah yang dibangun di abad ke-10 Masehi, Gua Selomangleng memiliki aura mistis yang sangat kuat. Tak heran jika gua yang menjadi persinggahan Dewi Kilisuci ini menjadi jujukan sebagian orang untuk melakukan ritual.
Di malam hari, suasana di area Gua Selomangleng benar-benar sepi dan gelap. Tak ada satupun lampu penerangan yang dipasang di area ini, meski berdekatan dengan Museum Airlangga milik Pemerintah Kota Kediri.
Suasana gelap yang menyeliputi tempat ini bertambah menyeramkan karena kencangnya angin yang berhembus. Ditambah gesekan daun dan ranting pohon yang gemerisik memberi kesan mistis goa yang dikeramatkan warga Kediri tersebut.
Perjalanan menyusuri anak tangga menuju goa sempat dikejutkan bau dupa dan bunga yang menyengat. Bau-bauan tersebut tentu saja mengundang kehadiran makhluk halus yang banyak berseliweran di sana. Salah satunya kuntilanak.
“Ada perempuan duduk di atas dahan pohon di samping tangga. Rambutnya panjang sampai menyentuh tanah,” kata Novi, praktisi metafisika Tim Urban Legend Bacaini.id saat mengunjungi Gua Selomangleng, Rabu malam, 13 Oktober 2021.
Kuntilanak itu bertengger di pohon tua yang memiliki akar melingkar. Hantu perempuan itu hanya diam dan tak memandang Tim Urban Legend yang menapaki tangga di bawahnya. Menurut Novi, kuntilanak itu tidak mengganggu.
Penampakan lain yang ditangkap Novi terjadi di sebelah kiri anak tangga. Dia melihat sepasang kaki yang sangat besar dan panjang berada di tengah-tengah rimbunan pohon. Kaki besar dan berbulu itu menggantung hingga hampir menyentuh tanah. Sorot matanya tajam berwarna merah menyala.
Karena tak mengganggu, tim melanjutkan perjalanan ke atas. Ternyata di sudut-sudut lain terdapat pula makhluk astral yang berseliweran. Anehnya, mereka seperti tak berani mendekati mulut gua dan hanya beraktivitas di sekitar.
Penasaran dengan fenomena itu, tim menapaki jalanan terjal menuju mulut gua. Di sini bau menyengat dari pembakaran dupa dan bunga makin terasa.
Benar saja, di dalam area gua terdapat beberapa bekas pembakaran dupa. Di dalam gua sebelah utara terlihat bekas pembakaran dupa dan bunga telon. Bunga ini biasa dijumpai di pemakaman yang ditaburkan di atas pusara. Seseorang rupanya baru saja melakukan ritual tertentu di dalamnya.
Bekas sisa pembakaran dupa dan bunga juga ditemukan di bagian tengah, antara lobang gua sebelah utara dan selatan. Di tempat ini bahkan terlihat beberapa pucuk bunga yang masih segar, berdampingan dengan bunga lain yang mulai mengering.
“Bunga yang kering ini bisa jadi habis diserap saripatinya oleh jin penunggu tempat ini. Bunga dan dupa adalah makanan kesukaan mereka,” tutur Novi.
Pemandangan yang sama juga terlihat di dalam gua sebelah selatan. Dupa dan bunga itu diletakkan tepat di bawah relief berbentuk orang dengan muka yang sudah tidak utuh. Batuan andesit itu diduga mulai terkikis oleh iklim dan alam.
Di tempat ini Novi merasakan aura yang sangat kuat. Dia menduga aura ini berasal dari makhluk yang menjaga mulut Goa Selomangleng selama berabad-abad. “Energinya cukup besar, sangat berwibawa. Sekelebat saya melihat sosok perempuan yang mirip dengan relief patung yang ada di dalam gua,” kata Novi.
Keberadaan makhluk ini, menurut Novi, menjadi penyebab hantu lain tidak berani mendekat. Meski di alam gaib, terdapat pula kasta di antara mereka. Tak heran jika banyak orang yang menjadikan lokasi gua sebagai tempat keramat.
Berbagai ritual dilakukan di sana untuk mencapai tujuan tertentu. Termasuk event kesenian Pemerintah Kota Kediri yang digelar di sana.
Tim Urban Legend:
(Novira Kharisma, Micko, Dulrahman, Budi Sutrisno, Kolis, HTW)
Tonton video: