Bacaini.ID, KEDIRI – Sinterklas, tokoh legenda Natal yang dikenal baik hati sekaligus dermawan terinspirasi dari seorang Santo asal Myra, sebuah kota di Yunani, sekarang menjadi bagian dari Turki.
Santo Nikolas dari Myra adalah Santo Kristen yang dikenal memiliki kemurahan hati dan gemar bersedekah dengan hadiah-hadiah. Dari situ kemudian tercipta Sinterklas.
Tokoh ini terus hidup sebagai legenda Natal dengan berbagai nama sesuai tempatnya. Di Amerika orang menyebutnya sebagai Santa Claus.
Ilustrasi Sinterklas yang kita kenal sekarang merupakan hasil karya Thomas Nast untuk majalah Harper’s Weekly pada awal tahun 1863.
Hingga kemudian para peneliti mencoba merekonstruksi wajah sebenarnya Sinterklas berdasarkan tokoh inspiratornya, Santo Nikolas.
Kini wajah ‘Sinterklas asli’ dapat dilihat untuk pertama kalinya sejak zaman Kekaisaran Romawi Akhir, hampir 1.700 tahun lalu.
Dikutip dari The Sun, para ahli forensik membangun kembali fitur-fiturnya menggunakan tengkorak Santo Nikolas, yang kemudian mempublikasikan penelitian mereka di jurnal OrtogOnLineMag.
Para peneliti mengatakan bahwa wajah tersebut adalah wajah yang kuat dan lembut. Sangat cocok dengan ‘wajah lebar’ yang digambarkan dalam puisi tahun 1823, A Visit from St. Nicholas.
Santo Nikolas selain dikenal karena baik hati, juga tak segan mempertaruhkan nyawanya termasuk menentang Kaisar jika dirasa melanggar moral.
Teladan dan kebaikannya inilah yang membuat Santo Nikolas menjadi legenda rakyat.
Awalnya dikebumikan di Myra, tulang-tulang Santo Nikolas kemudian dipindahkan ke Bari di Italia, di mana tulang-tulangnya masih ada sampai sekarang.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif