Seiring waktu, makam ini kerap dikunjungi orang untuk meminta berkah, khususnya pada hari-hari suci penanggalan Jawa. Menurut Supriyo, orang itulah yang lalu merawat makam tersebut hingga dibentuk seperti rumah bertembok batu bata.
“Katanya memang setelah dia sering berziarah dan ditemui ular atau sosok nenek, hidupnya berubah jadi lebih baik. Sejak itulah, dia merawat makam itu sampai sekarang,” kisahnya.
Seiring berjalannya waktu, banyak orang mengaku melihat penampakan berwujud wujud perempuan tua hingga warga mempercayai sosoknya sebagai penunggu kawasan Klemuk. Warga juga percaya ada aturan tak tertulis jika melintasi kawasan makam tersebut, mereka akan membunyikan klakson saat melintas sebagai tanda permisi dan meminta keselamatan.
Lebih dari itu, lokasi makam yang terletak di tikungan jalan menjadi penanda bahwa pengendara akan mulai memasuki jalur menurun tajam. Maka dari itu, kecelakaan yang kerap terjadi kebanyakan memang berawal dari rem blong dan mati mesin secara tiba-tiba.
Terlepas dari kisah mistis itu, pengendara tetap diimbau untuk berhati-hati dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira