• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, July 12, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Mimpi Gus Qowim Menyelamatkan Anak-Anak di Kota Kediri

ditulis oleh redaksi
10/09/2024
Durasi baca: 2 menit
551 6
0
Mimpi Gus Qowim Menyelamatkan Anak-Anak di Kota Kediri

KH. Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim dalam santunan anak yatim. Foto: istimewa

Bacaini.ID, KEDIRI – Keprihatinan KH. Qowimuddin Thoha pada pergeseran perilaku anak-anak zaman sekarang tak terbendung. Harus ada upaya masif untuk mengembalikan karakter anak Indonesia yang sarat dengan nilai kesopanan dan sosial.

Sebagai pengajar di Pondok Pesantren Al Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri, perhatian Gus Qowim pada pendidikan anak sangat besar. Setiap hari, dari masa ke masa, dirinya melihat dinamika perkembangan anak yang makin ke sini makin jauh dari kesopanan dan nilai sosial.

“Anak sekarang cenderung individual dan kurang memahami etika dalam berinteraksi dengan orang lain,” tuturnya saat berbincang dengan Bacaini.ID, Senin, 9 September 2024.

Pergeseran cara berkomunikasi yang didominasi peralatan teknologi seperti gadget menjadi hal yang sulit dibantah sebagai penyebab perubahan ini. Menurut Gus Qowim, berkomunikasi menggunakan gadget atau media sosial telah menghilangkan nilai rasa dalam bertutur kata.

“Berbeda ketika berbicara langsung atau berhadapan dengan lawan bicara, terutama dengan yang lebih sepuh (tua). Ada intonasi dan sikap yang harus dijaga,” terangnya.

Selain cara berkomunikasi, penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di rumah turut menyumbang persoalan ini. Seperti diketahui Bahasa Indonesia tidak memiliki kasta dalam kosakatanya. Bahasa ini bersifat egaliter yang berlaku sama pada semua lawan bicara. Hal ini membuat cara berkomunikasi anak dengan orang yang lebih tua menjadi sama dengan saat berbincang dengan teman sebaya.

Gus Qowim

Gus Qowim membandingkan dengan Bahasa Jawa yang memiliki kelengkapan kosakata lebih luas. Bahasa daerah ini bahkan memiliki kosakata yang disesuaikan dengan lawan bicara. “Mulai boso ngoko, kromo, sampai kromo inggil, menyesuaikan dengan usia lawan bicara,” katanya.

Untuk itu ia mendorong kepada para orang tua, khususnya di Kota Kediri, agar sebisa mungkin menggunakan Bahasa Jawa sebagai pengantar di rumah. Sehingga anak bisa menghormati orang tuanya, minimal dari cara berkomunikasi.

Ia juga berharap kelak Pemerintah Kota Kediri bisa memasukkan Bahasa Jawa sebagai kurikulum penting di sekolah agar anak tidak kehilangan karakternya.

Upaya lain yang perlu dilakukan adalah mempopulerkan kembali permainan tradisional anak zaman dulu yang sarat nilai sosial. Seperti gobak sodor, lompat tali, jumpritan, egrang, dakon, dan bekel. Selain melatih keterampilan fisik dan fokus, permainan itu juga mengajarkan kerjasama satu sama lain.

“Tidak seperti anak sekarang yang cenderung individual dengan HP masing-masing. Selain merusak mata, tidak ada pergerakan tubuh yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan,” kata Gus Qowim.

Ia berharap kelak pemimpin di Kota Kediri bisa mengembalikan kembali karakter mereka. “Saatnya menyelamatkan anak-anak di Kota Kediri,” pungkasnya.

Penulis: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: anakgus qowimponpes al ishlah kediri
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

DPRD Kabupaten Blitar Berharap Tidak Ada Jalan Berlubang Saat Lebaran

Audit Dana Hibah KONI Blitar Perlu Dilakukan Pasca Bonus Atlet Ditunda

8 Hukuman Siswa SD Zaman Dulu, Nomor 5 Bikin Malu

Cara Mengetahui Status Penerima PIP

BPJS Watch Minta Dokter Asing di Indonesia Layani Pasien Miskin

BPJS Watch Minta Dokter Asing di Indonesia Layani Pasien Miskin

  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    937 shares
    Share 375 Tweet 234
  • Bonus Atlet KONI Blitar dari Wabup Beky Ditunda Tahun Depan

    619 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15400 shares
    Share 6160 Tweet 3850
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16590 shares
    Share 6636 Tweet 4148
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10861 shares
    Share 4344 Tweet 2715

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist