Bacaini.ID, BOJONEGORO – Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno menceritakan perjuangannya bersama Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi. Keduanya pernah mendampingi ibu-ibu memberi program pemberdayaan di pelosok daerah.
“Saya lama sekali dengan Pak Arief urusan dengan ibu-ibu. Kita udah berapa tahun Pak Arief, lima tahun lebih Pak Arief, ya. Memberikan bantuan permodalan,” kata Praktino saat membuka Kick Off Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Dolokgede, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu malam, 3 Agustus 2024.
Tahun 2024 ini, program EKI diimplementasikan di 44 wilayah desa di bawah koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang melibatkan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di daerah, kementerian/lembaga terkait, serta Lembaga Jasa Keuangan.
Pratikno mengapresiasi inisiasi OJK atas upaya membuat mesin pertumbuhan ekonomi yang menggerakan ekonomi masyarakat di Desa Dolokgede. “Desa kami ini cukup kaya. Di sini dulu ada beberapa lahan tembakau yang memproduksi cerutu ekspor, jadi cukup makmur di sini, tapi kemudian mengalami degradasi. Jadi, kami memang perlu membuat mesin-mesin baru untuk menumbuhkan potensi di sini,” terangnya.
Dalam program ini, PNM menjadi salah satu stakeholder yang akan mendampingi, memberikan edukasi keuangan, dan pemberdayaan selama tahap inkubasi dari Juli hingga Desember 2024 di Desa Dolokgede.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa mengatakan, OJK terus meningkatkan inklusi keuangan khususnya di wilayah perdesaan melalui program (EKI) untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemilihan Desa Dolokgede sebagai lokasi Kick Off EKI karena memiliki sektor unggulan di bidang pertanian produktif dan infrastruktur olahraga yang memadai. Sehingga berpotensi menciptakan destinasi wisata berbasis edusport di Kabupaten Bojonegoro.
Salah satu program unggulan EKI di Desa Dolokgede adalah “Desaku Cakap Keuangan”. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat di pedesaan tentang lembaga, produk, dan layanan keuangan melalui pelatihan dan edukasi kepada para perangkat desa dan seluruh masyarakat desa.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan, kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah. Sejak tahun lalu, sebanyak 35 Kantor OJK Daerah telah diberikan tugas tambahan yaitu menginventarisasi, memetakan, dan mendukung pertumbuhan serta optimalisasi sektor dan industri unggulan di setiap provinsi secara menyeluruh sampai tingkat kabupaten dan kota.
Hadir pada acara tersebut Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno, Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Deputi Komisioner Hubungan Internasional, APU-PPT dan Daerah merangkap Plt. Kepala Kantor OJK Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi, Pj Bupati Kabupaten Bojonegoro Adriyanto, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur M.Noor Nugroho, serta pimpinan perwakilan Lembaga Jasa Keuangan.
Penulis: Hari Tri Wasono