Bacaini.ID, BANGKALAN – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menyerukan penguatan regulasi perlindungan perempuan dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Bangkalan Jumat (6/12).
Kunjungan Menteri Arifatul Choiri menyusul adanya peristiwa pembunuhan keji mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura. Korban dihabisi lantaran mengaku hamil dan minta pertanggung jawaban.
Bertempat di Pendopo Agung Bangkalan, Menteri Arifatul disambut Penjabat Bupati Bangkalan Arief M. Edie, Kapolres Bangkalan, Rektor UTM, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dalam kesempatan itu Menteri PPPA Arifatul menekankan pentingnya menjadikan peristiwa sebagai momentum memperkuat perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.
“Kasus ini adalah pengingat besar bahwa pencegahan kekerasan, khususnya dalam hubungan personal, harus menjadi prioritas bersama. Selain penegakan hukum, penguatan sistem perlindungan adalah kunci agar tragedi serupa tak terulang,” ujar Menteri Arifatul.
Arifatul juga menekankan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, aparat hukum, dan masyarakat untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Kami tak hanya ingin keadilan bagi korban, tetapi juga membangun komitmen kuat terhadap keamanan perempuan dan anak,” tambahnya.
Penjabat Bupati Bangkalan Arief M. Edie, mengatakan pihaknya tengah menyelesaikan rancangan peraturan daerah (perda) terkait pengarusutamaan gender dan Kabupaten Layak Anak.
“Kami ingin segera mengesahkan perda ini sebagai landasan hukum yang kuat dalam mencegah kekerasan di masa mendatang,” jelasnya.
Sementara Rektor UTM meminta semua pihak kampus meningkatkan keamanan mahasiswa, khususnya perempuan, baik di dalam maupun luar lingkungan kampus.
Peristiwa yang terjadi di Bangkalan diharapkan menjadi langkah awal menuju kebijakan perlindungan yang lebih tegas dan efektif di Bangkalan serta seluruh Indonesia.
Penulis: Rusdi
Editor: Solichan Arif