KEDIRI – Berlatar belakang jiwa seni, pemuda asal Desa Klampisan Kecamatan Kandangan yang tergabung dalam Karang Taruna Tunas Harapan membuat barongan. Pemuda bernama Agung ini telah bergelut dalam usaha pembuatan barongan sejak 8 bulan lalu sebelum pandemi corona menyerang.
Dalam proses pembuatan barongan, Agung dibantu oleh rekannya. Dibutuhkan keahlian khusus untuk dapat mengukir sebuah kepala barongan agar hasilnya bagus. Dengan alat sederhana, satu kepala barongan tersebut bisa diselesaikannya dalam waktu 1 bulan.
Agung menceritakan, awalnya ia bisa membuat barongan adalah ikut teman-temannya yang sebagian besar suka dengan kesenian jaranan. “Saya minat dan penasaran, bisa gak ya saya membuat barongan. Akhirnya dengan mengumpulkan niat dan belajar, ya ini hasilnya,” kata Agung sambil menunjukkan kreasinya.
Bahan untuk membuat diantaranya kayu cangkring, waru, pule. Sedangkan untuk jambang menggunakan kulit kerbau dan drem tetes.
“Kalau saja alatnya sudah lengkap, satu kepala barongan ini hanya membutuhkan waktu 2 minggu. Tapi karena alatnya masih sederhana, maka bisa sampai 1 bulan lebih. Untuk harga kami mematok 1,5 juta rupiah, itu termasuk aksesoris pelengkap barongan,” tambahnya, (9/10/2020).
Para anggota Karang Taruna Tunas Harapan pun tak tinggal diam. Mereka membantu mempromosikan karya Agung melalui media sosial. Respon pun berdatangan, banyak yang menanyakan harga, dan ada pula yang langsung datang ke Desa Klampisan untuk membelinya. Tak hanya di wilayah Kabupaten Kediri dan sekitar, barongan ini pun sudah menjangkau pasar Kalimantan.
“Alhamdulillah hari ini kami dibantu promosi oleh Dinas Kominfo. Selama ini KarangTaruna Tunas Harapan Desa Klampisan yang membantu promosi lewat media sosial dan hasilnya cukup banyak pesanan,” ucapnya.
Plt. Camat Kandangan, Nur Said, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kreativitas yang ditunjukkan oleh warga Dusun Gedangan Desa Klampisan yang mampu membuat karya sebuah barongan.
“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami, ternyata ada pemuda Desa Klampisan yang mempunyai bakat seni yang tinggi. Mudah-mudahan nanti bisa menjadi produk unggulan yang dapat membuat Desa Klampisan dikenal masyarakat luas,” kata Nur Said.
Pemerintah kecamatan akan berupaya memfasilitasi terkait bantuan stimulus bagi para pelaku UMKM. “Saya lihat semua alat yang digunakan sangatlah sederhana dan masih manual. Semoga kedepannya produk barongan ini bisa terdaftar dan ikut serta dalam event besar seperti Hari Jadi Kabupaten Kediri ataupun Pekan Budaya, setelah pandemi covid-19 berakhir,” harapnya.(ADV)