KEDIRI – Makanan Puding tentunya sudah tidak asing bagi kita semua. Tetapi bagaimana jadinya jika puding dihidangkan bersama dengan warna-warni bunga edible yang indah.
Seorang wanita di Kota Kediri, Yetty Christiani Utama, berhasil mencoba mengkolaborasikan antara keduanya. Tak hanya cantik gabungan puding dan bunga segar tersebut menjadi sangat nikmat dan segar tentunya. “Makanan ini saya namai edible flower puding. Karena saya menggunakan bunga edible untuk bunganya,” jelasnya kepada bacaini.id.
Untuk bunga edible, selain menggunakan bunga yang harus segar, tentu saja penggunaan bunganya juga tidak sembarangan. Karena bunga tersebut nantinya akan dimakan bersama dengan puding.
Dalam mengkolaborasikan keduanya, Yetty biasanya menaruh bunga didalam puding. Namun banyak juga produk yang bunganya ditaruh diatas puding. “Ada puding yang bunganya saya jadikan hiasan di atasnya, ada juga yang bunganya saya taruh di dalam puding, tergantung pemesan saja, ” katanya.
Sejak tahun 2014, wanita berusia 40 tahun ini sudah mumpuni dalam pembuatan puding dengan bentuk-bentuk yang unik dan menarik. Berawal dari hobi memasak, dia merasa berinisiatif untuk fokus bisnis puding art. Pada awalnya dia melayani beberapa pesanan dari teman dan juga kenalannya.
“Awal pesanan datang dari teman-teman anak saya. Biasanya untuk pesta ulang tahun. Tema yang diminta juga macam-macam. Nah dari sini kemudian berkembang dari mulut ke mulut. Saat ini pesanan datang dari berbagai instansi dan juga dari luar kota,” ceritanya.
Dengan perkembangan itulah, sampai saat ini pesanan juga datang dari teman-teman yang bekerja di luar negeri. Mereka memesan puding untuk dikirim ke saudara atau teman yang ada di Kediri. Kini puding art buatannya diminati banyak orang.
Semakin banyaknya pesanan, Yetty merasa usaha ini harus dikembangkan. Bukan hanya agar konsumen tidak merasa bosan, tetapi dia sendiri merasa harus lebih kreatif agar bisnisnya tetap berjalan, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Saya coba edible flowers kering dulu sebelumnya, tetapi kurang puas, karena tampilannya kurang menarik, warnanya cuma sebatas cokelat sama kuning saja,” kata Yetty.
Sejak itulah penggunaan bunga edible segar menjadi pilihannya untuk mengembangkan bisnis. Karena menggunakan edible flowers segar lebih beragam warna dan juga jenisnya, sehingga dia merasa lebih tertarik menggunakan bunga segar. Baginya tampilan bunga segar terlihat indah seperti karangan bunga, yang lebih unik saat disatukan dengan makanan.
Tetapi bukan berarti usahanya untuk membuat puding yang unik ini berjalan tanpa kendala. Yetty mengatakan, bahan baku atau bunga yang harus selalu dalam keadaan segar menjadi salah satu kendala tersendiri. Sehingga selain membuat puding hanya saat ada pesanan, bunga yang digunakan juga didatangkan khusus oleh suplier.
“Saya tidak pernah mempunyai stok, jadi made by order. Bahan bunga khusus yang bisa dimakan, dan tidak menggunakan pestisida, jadi aman. Bunga saya pesan khusus dari Surabaya dan Bandung,” ungkapnya.
Edible Flower puding buatan Yetty dipatok antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Tetapi untuk harga, dia mengatakan bisa lebih fleksibel, misalnya untuk anak sekolah, Yetty akan menyesuaikan sesuai dengan kemampuan anak sekolah. Kisaran harganya sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu.
Awal masa pandemi, pesanan puding memang sedikit menurun, tetapi seiring waktu, pesanan yang datang sudah kembali normal. Sampai saat ini, dia mengatakan pesanan dalam satu minggu bisa mencapai 20 hingga 25 pesanan puding, baik puding art, ataupun edible flowers puding.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet