• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, May 22, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Mengerikan, Ratusan Pejuang Kemerdekaan Ditembak Mati di Tulungagung

ditulis oleh Editor
07/10/2023
Durasi baca: 2 menit
555 5
0
Mengerikan, Ratusan Pejuang Kemerdekaan Ditembak Mati di Tulungagung

Mengerikan, ratusan pejuang kemerdekaan ditembak mati di Tulungagung. (Foto ilustrasi/ist)

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Ratusan pejuang kemerdekaan RI dibunuh di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Mereka tertangkap tentara kolonial Belanda, namun kukuh menolak menyerah.

Peristiwa berdarah itu berlangsung pada periode perang kemerdekaan 1945-1949. Dalam agresinya, Kolonial Belanda yang mencoba kembali menjajah Indonesia berhasil menguasai wilayah Tulungagung.

Dilansir dari buku Tionghoa Dalam Sejarah Kemiliteran Sejak Nusantara sampai Indonesia (2014), Oei Hok San, yakni seorang veteran pejuang kemerdekaan 1945 masih menyimpan memori mengerikan itu.

Oei masih ingat, sebanyak 350 orang pejuang kemerdekaan telah ditembak mati di Tulungagung. “Sebanyak 300 pejuang suku Jawa dan 50 pejuang suku Tionghoa ditembak mati ketika itu,” tuturnya.

Oei Hok San merupakan bekas Tentara Pelajar (TP) yang bermarkas di Kediri Jawa Timur.

Pada masa kemerdekaan, Tentara Pelajar merupakan detasemen paling disegani di tubuh ketentaraan. Kesatuan Tentara Pelajar terkenal memiliki disiplin tinggi, yang itu membuat Laskar-laskar lain merasa segan.

Sejak dikukuhkan 17 Juli 1946 di Yogyakarta, detasemen Tentara Pelajar yang berciri khas berbaju putih langsung terlibat dalam pertempuran mengusir penjajah.    

Begitupun dengan Oei Hok San. Pada periode 1945-1949 ia terlibat aktif dalam berbagai peperangan n mengusir kolonial Belanda. Oei menghabiskan masa tuanya di sebuah rumah sewaan di Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Yang masih tersimpan rapi di ingatannya, pembantaian itu terjadi pada saat kolonial Belanda berhasil menduduki wilayah Kabupaten Tulungagung. Belanda sontak membersihkan segala unsur republiken.

Pembantaian ratusan pejuang kemerdekaan yang tertangkap itu berlangsung di tiga tempat berbeda, yakni di dalam dua toko dan sebuah gudang.

Para pemuda Jawa dan Tionghoa pejuang itu dikumpulkan di Gudang OTB, Toko Perca, dan Gudang Kobong. Mereka semua gugur diberondong peluru tentara Belanda.

Sayangnya, hingga kini tidak ada satupun penanda dari pemerintah yang mengenang perjuangan mereka.  “Tidak sebuah monument pun didirikan bagi mereka”.

Oei Hok San kenyang akan berbagai pertempuran. Ia pernah terlibat aktif dalam penumpasan RMS (Republik Maluku Selatan) di Ambon.

Oei juga turut menumpas pemberontakan DI/TII di Makassar dan Jawa Barat serta bergabung operasi Mandala Trikora merebut Irian Barat.

Pada saat Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan kemerdekaan, Oei Hok San bergabung dengan Batalyon 507 Sikatan hingga pensiun sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan 1945.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kolonial Belandapejuang kemerdekaanpembantaiantentara pelajartionghoaTulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Cek Lokasi, Pemkab Kediri Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Mojo

Cek Lokasi, Pemkab Kediri Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Mojo

Korban Banjir di Mojo Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

Korban Banjir di Mojo Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

Mbak Wali Jadi Pembicara Lokakarya Nasional UI Green City Metric, Paparkan Kota Berkelanjutan pada Bidang Akses dan Mobilitas

Mbak Wali Jadi Pembicara Lokakarya Nasional UI Green City Metric, Paparkan Kota Berkelanjutan pada Bidang Akses dan Mobilitas

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15268 shares
    Share 6107 Tweet 3817
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16570 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2795 shares
    Share 1118 Tweet 699
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4956 shares
    Share 1982 Tweet 1239

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist