Bacaini.id, KEDIRI – Narcissistic personality disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik adalah gangguan mental yang membuat pengidapnya merasa lebih baik dan lebih penting dari orang lain.
Orang lain harus selalu kagum, mencintai dan membanggakannya. Penderita NPD “gila” akan perhatian. Mereka kurang memahami atau bahkan tak peduli dengan perasaan orang lain.
Namun di balik selubung atau topeng kepercayaan diri yang ekstrim itu, terdapat kerapuhan. NPD tidak yakin dengan harga diri mereka, sulit menerima perbedaan dan tidak tahan kritik sekecil apapun.
Seorang NPD bisa dengan mudah marah (reaksioner) terhadap kritik yang mengarah kepadanya. Serem ya Readers?. Lantas bagaimana orang dengan NPD menjalin hubungan?.
Mereka diketahui tidak akan pernah bisa benar-benar tulus mencintai pasangannya. Buat seorang NPD, segala sesuatu harus berjalan sesuai kemauannya.
Gangguan mental ini yang pada akhirnya membuat penderita NPD menjadi pasangan super toxic. Dalam sebuah hubungan, butuh kesabaran ekstra menghadapi perilaku penderita NPD ini.
Kendati demikian diperlukan diagnosa ahli untuk mengetahui apakah seseorang menderita NPD atau tidak. Namun, beberapa ciri dari NPD bisa kita kenali dari hal-hal berikut,
Egois, Tidak Adanya Koneksi Hati
Penderita NPD adalah orang yang sangat egois, seolah dirinya pusat dari semesta ini. Mereka akan selalu mendominasi pembicaraan. Dalam diskusi apapun kita tidak akan pernah bisa mengalahkan keinginannya.
Seseorang dengan NPD akan terus menerus membicarakan tentang diri mereka sendiri, keinginan-keinginan mereka, dan terutama soal pencapaian atau prestasi. Jarang terjadi mereka bertanya tentang kita, keinginan kita dan harapan-harapan.
Kebahagiaan penderita NPD bersumber dari eksternal, seperti prestise dan uang. Seringkali perilaku mereka akan membuat pasangan bertanya-tanya apakah dia tulus dan mampu merasakan cinta.
Mereka akan membuat pasangannya lelah lantaran tidak adanya perasaan yang seimbang dalam hubungan.
Manipulatif
Penderita NPD terbiasa bertindak playing victim. Dia akan melakukan intimidasi secara halus agar pasangannya melakukan apa yang dia mau. Tak ada kamus meminta maaf dalam hidupnya, karena kesalahan selalu ditimpakan kepada orang lain.
Sekalipun menjadi satu-satunya orang yang bersalah, dia akan selalu memposisikan diri sebagai korban dari keadaan. Lucu kan Readers? Tapi begitulah penderita NPD memanipulasi pasangannya.
Orang dengan NPD akan dengan mudah membuat pasangannya melakukan apapun yang dia mau walaupun sebenarnya tidak setuju. Manipulatif sekali bukan?.
Kritik Untukmu, Pujian Untukku
Ini rumus umum penderita NPD. Kepada orang lain dia akan selalu melontarkan kritiknya yang paling pedas seolah dia satu-satunya manusia paling benar di muka bumi ini.
Tidak terkecuali pada pasangannya ya Readers. Sementara untuknya sendiri, dia akan terus minta dipuji dan akan marah besar jika dikritik sekecil apapun. Tidak ada yang benar di mata NPD. Semua hal tentang orang lain berada dalam pengawasan dan kritikannya. Baik itu penampilan, keluarga, prestasi atau lainnya.
Kepada pasangannya pun NPD melakukan hal sama. Dia akan terus mencari cela sampai ke akar-akarnya. Mereka tidak segan menghina pilihan kita, mengolok-olok apalagi terhadap orang lain yang dianggap lebih rendah. Secara umum mereka sangat kritis terhadap orang lain.
Silent Treatment Berlebihan
Silent treatment dilakukan oleh si NPD untuk mengendalikan pasangan. Dia tidak memberi kasih sayang, mengabaikan keberadaan pasangan sampai kemudian memberi perhatian lagi namun dengan motif untuk meraih yang diinginkan.
Kita mungkin berpikir perilaku ini normal atau bahkan diharapkan dari orang-orang yang sudah menikah. Namun kenyataannya adalah bahwa perlakuan diam bukanlah bagian dari hubungan yang sehat, penuh kasih, dan hormat.
Oke Readers, sekarang kalian bisa mendeteksi apakah pasangan kalian seorang penderita NPD atau bukan. Namun tetap saja, untuk memastikan diagnosa, kalian harus berkonsultasi pada ahlinya. Have a good day!
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif