Bacaini.id, KEDIRI – Berawal dari hobi main kuda lumping atau jaranan, Wahyu Romadhoni, warga Desa Kranggan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri meraih cuan besar. Bukan dari penampilannya menari, melainkan menjual kuda lumping yang dimainkan.
Kecerdikan pemuda 26 tahun ini dalam mencari cuan patut diacungi jempol. Dari seorang penari kuda lumping, Wahyu banting setir menjadi perajin kuda lumping. “Ternyata hasilnya lebih besar dan rutin dibanding honor menari,” katanya kepada Bacaini.id, Sabtu 4 Mei 2024.
Dibantu dua temannya, Romadhoni mampu membuat satu set kuda lumping, yang terdiri dari 6 kuda kepang dan 6 cambuk dalam sebulan. Pengerjaannya dibagi masing-masing bidang, mulai menyiapkan bahan-bahan, menganyam, hingga menggambar dan memberi warna agar kuda kepang tampak lebih menarik.
Wahyu mengaku belajar membuat kuda lumping secara otodidak. “Saat itu saya disuruh memperbaiki kuda lumping yang rusak. Ternyata berhasil,” katanya.
Selanjutnya ia mencoba membuat sendiri dan dipasarkan di media sosial. Hasilnya, banyak sekali yang berminat membeli. Bahkan pesanan datang dari luar Jawa, seperti Kalimantan, Samarinda dan Medan.
Dalam satu bulan Wahyu mendapat order kurang lebih tiga set kuda lumping. Satu set kuda lumpig dijual dengan harga Rp.3.300.000 sampai Rp.3.900.000.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono