Bacaini.id, JOMBANG – Memahami Al Quran bisa dilakukan dengan cara apapun. Termasuk melalui lukisan seni yang menggambarkan makna di setiap ayatnya.
Metode inilah yang sedang dirintis pengasuh Pondok Pesantren Al Qur’an La Raiba Hanifida di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang. Alih-alih mengajak untuk mengaji (membaca), mereka membuat panduan memahami Al Quran melalui lukisan.
Lukisan berjenis kontemporer ini dibuat dengan bentuk tiga dimensi. Setiap lukisan menggambarkan makna satu ayat Al Quran yang dilengkapi ilustrasi.
Misalnya surah Al-Baqarah yang berarti sapi betina. Pelukis menuliskan dan menyusun ayat-ayat dari surah Al-Baqarah dalam bentuk kaligrafi. Selanjutnya dilengkapi pula gambar seekor sapi yang menjelaskan makna surah tersebut.
Demikian pula surah Al Sajadah, dimana pelukis membentuk ayat-ayat dari surah al-sajadah menyerupai orang yang tengah bersujud. “Semua simbol ini menjelaskan masing masing isi surat,” kata Khoirul Idawati, pengasuh Ponpes Al Qur’an La Raiba Hanifida kepada Bacaini.id, Sabtu, 25 Maret 2023.
Melukis ayat suci menurut Idawati bukan pekerjaan mudah. Pelukis harus memahami terlebih dulu bacaan dan makna dari setiap ayat yang hendak dilukis. Apalagi pekerjaan ini tidak dilakukannya sendiri, tetapi melibatkan tim pelukis dari Ponpes La Raiba Hanifida.
“Butuh kehati-hatian karena obyek lukisannya ayat kitab suci. Selain itu dituntut juga menciptakan lukisan yang indah agar enak dilihat,” jelas Idawati.
Selama lima tahun terakhir, tim pelukis ini sudah membuat lukisan dari setengah kitab suci Al Quran. Setiap lukisan yang hampir selesai ditashihkan dengan ahlinya untuk menjamin kebenarannya. Lukisan-lukisan itu dibuat di kanvas ukuran 2×3 meter dengan bahan cat anti luntur. Cukup besar untuk memenuhi ruangan.
Lantas berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk membuat lukisan sebanyak dan sebesar itu? Idawati mengaku sudah menghabiskan milyaran rupiah. Meski demikian dia menganggap nilai itu tak sebanding dengan nilai Al Quran. “Nilai Al Qur’an lebih mulia,” jawabnya.
Melukis ayat suci dalam bentuk kaligrafi dan simbol cukup rumit. Lukman Hakim, salah satu tim pelukis mengaku baru bisa menyelesaikan satu ayat dalam tempo dua bulan. “Bukan sekedar indah, tapi harus benar menuliskan ayatnya,” kata Lukman.
Kelak jika seluruh lukisan itu sudah selesai, ponpes ini akan mendirikan museum lukisan Al Quran. Saat ini proses persiapannya sudah berjalan. Rencananya museum itu akan bernama Museum Asmaul Husna dan Al Quran.
Penulis: Syailendra
Editor: Hari Tri Wasono
Tonton video: