KEDIRI – Warga RW 1 Kelurahan Mojoroto kota Kediri memiliki sebuah taman tanaman obat seluas kurang lebih 200 meter persegi. Taman ini menjadi aset berharga untuk dikembangkan. Berawal dari taman itu pula, banyak prestasi yang diraih.
Taman ini dikelola oleh pemerintah desa dengan memberdayakan warga sekitar mulai dari menanam hingga merawat dan mengembangkannya. Meskipun berada di wilayah RW 1, seluruh warga kelurahan Mojoroto ikut berkontribusi dalam pemberdayaan taman ini.
Hingga sampai saat ini, taman yang ada sejak dua tahun yang lalu itu sudah memiliki 120 tanaman obat yang berguna bagi warga sekitar khususnya. Selain itu, pemberdayaan PKK setempat berhasil membuat beberapa olahan dari tanaman obat yang ada.
Mudakir, Ketua RW 1 mengatakan, saat ini tanaman yang sudah berhasil dikemas secara bagus adalah sirup yang terbuat dari bunga telang. Selain itu, saat ini taman ini sedang dalam proses kerjasama dengan produk jamu ternama untuk perlombaan tingkat nasional.
Selain taman di RW 1, setiap gang dan sudut rumah di Kelurahan Mojoroto juga tampak hijau. Hal itu atas inisiatif warga menanam aneka tanaman untuk oksigen gratis. Karena itulah, kelurahan Mojoroto memiliki beberapa penghargaan yang berasal dari adanya taman tersebut.
Penghargaan yang diperoleh antara lain Kampung Proklim 2020 Tingkat Utama Nasional, Kampung Bersemi Tingkat Provinsi tahun 2018, dan Juara 1 Hatinya PKK Tingkat Kota tahun 2019.
Menurut Achmad Koharudi selaku kepala desa, taman ini berada di lahan wakaf yang tidak terpakai. “Dua tahun lalu ini tanah wakaf yang terbengkalai, kami berdiskusi bersama agar tanah ini digunakan untuk hal yang bermanfaat,” jelasnnya.
Dari situlah warga kelurahan Mojoroto mulai menanam tanaman obat keluarga (Toga) di tanah wakaf itu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah “oksigen gratis” dari tanaman yang ada.
Selama dua tahun ini, taman toga tersedia bebas untuk warga setempat yang membutuhkan. Bahkan jika ada produksi olahan yang dibuat dari tanaman di taman tersebut, nantinya akan dijual secara internal kepada warga kelurahan Mojoroto. “Biasanya di bagikan lewat grup RW, hasil penjualan juga untuk menambah uang kas desa,” kata Kades.
Taman di Kelurahan Mojoroto ini tidak haya ditumbuhi tanaman obat. Tidak jarang ada warga yang menyumbang bibit tanaman hias dan juga buah. (Novira Kharisma)