JOMBANG – Sebanyak 280 Prajurit TNI dari Yonif Para Raider 501, Bajra Yudha Madiun melakukan simulasi baku tembak dengan separatis di Desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Kamis, 11 Nopember 2020.
Dalam simulasi tersebut anggota TNI juga melakukan terjun payung dan turun di area persawahan, untuk bisa mendekati lokasi. Pesawat milik TNI ini langsung mengeluarkan ratusan prajurit menuju sasaran.
“ini adalah latihan taktis dalam rangka meningkatkan kemampuan satuan para raider melaksanakan operasi lintas daerah,” ujar Komandan Brigif para raider 18 Trisula Kol (Inf) Ahmad Hadi Al Jufri di lokasi latihan. Kamis, 11 Nopember 2020.
Hadi juga mengatakan, seluruh personel diberangkatkan langsung dari Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun, dan mendarat di kawasan yang sudah menjadi langganan terjun payung di Jombang. Selain terjun payung personel TNI ini juga melakukan penyisiran kawasan-kawasan yang menjadi persembuyian separatis.
Tiga titik yang menjadi sasaran operasi kali ini ada di tiga desa, yakni Desa Jatimlerek, Desa Bangsri dan Desa Karangmojo. Ketiganya desa ini ada di kecamatan Plandaan.
“Seluruh prajurit di sebar sesuai dengan pos masing masing yang sudah ditentukan. Setelah dipastikan pelaku separatis berada di salah satu lokasi, petugas langsung melakukan pengepungan,” katanya.
Di jelaskan Hadi, operasi taktis ini merupakan latihan tempur prajurit TNI yang digelar secara rutin. Soal lokasi latihan berada di kawasan persawahan, karena kawasan ini salah satu kawasan luas yang layak untuk digunakan terjun payung. Sehingga beberapa kali latihan terjun payung selalu memanfaatkan lokasi di Jombang.
Latihan terjun dan operasi taktis ini sempat menarik perhatian warga desa. Mereka berdatangan memadati area persawahan untuk melihat langsung jalannya latihan tni di kawasan tersebut. Bahkan sebagian anak anak tampak membantu anggota TNI menata alat terjun payung usai anggota TNI mendarat di persawahan.
Penulis : Syailendra
Editor : Karebet